jurnalistika.id – Polisi masih menyelidiki kasus tragis tewasnya satu keluarga di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Dugaan sementara, peristiwa ini dipicu oleh utang pinjaman online (pinjol) yang menjerat sang suami.
Guna mendalami kasus ini, polisi akan memeriksa ponsel milik para korban. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin, menyatakan pihaknya telah menyita tiga ponsel yang akan diperiksa lebih lanjut.
“Belum bisa kami pastikan (motifnya), karena kami akan menggunakan scientific crime investigation untuk membuat jelas. Nanti kami akan libatkan juga ahli digital forensik, kedokteran forensik,” ujar Kemas.
Penemuan Jasad Satu Keluarga
Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari tiga orang ditemukan tewas pada Minggu (15/12). Ketiganya adalah AF (31), YL (28), dan AH (3).
Jasad mereka pertama kali ditemukan oleh dua kerabat korban, Y dan N, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu, saksi Y hendak menyalakan air melalui tombol yang terletak di dalam rumah korban. Namun, pintu rumah terkunci. Saksi N lalu mencoba membuka jendela samping dan mendapati pemandangan memilukan.
“Saat itulah, saksi melihat di dalam kamar korban ada YL dan AH yang sudah terbaring kaku,” kata Kemas. Sementara itu, AF ditemukan dalam keadaan tergantung di dapur menggunakan tali tambang yang diikatkan ke kayu plafon.
Baca juga: Fakta-fakta Penemuan Mayat Satu Keluarga di Ciputat
Korban AH, anak berusia tiga tahun, sempat dibawa oleh saksi ke Klinik Medika Cirendeu dengan harapan nyawanya masih bisa diselamatkan. Namun, petugas medis menyatakan AH telah meninggal dunia saat tiba di lokasi.
Polisi kini fokus mendalami motif di balik tragedi ini. Kemas menegaskan penyelidikan akan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli digital forensik dan kedokteran forensik. Dugaan sementara menyebutkan utang pinjol menjadi salah satu pemicu.
Pemeriksaan ponsel para korban diharapkan bisa mengungkap lebih jauh kronologi dan motif dari kejadian yang mengejutkan ini.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
