jurnalistika.id – Kota Jakarta dan sekitarnya berhasil diguyur hujan buatan dengan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Mikro pada Minggu (27/8/23). Namun, dampak dari TMC belum bisa mempengaruhi kualitas udara Jakarta.
Berdasarkan laman IQAir, Senin (28/8/23), Kota Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan polusi udara terburuk di dunia, setelah Kota Kolkata dari India, dan Dhaka dari Bangladesh.
Indeks kualitas udara Kota Jakarta berada di angka 146 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 54 µg/m³. Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 10.8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO” dikutip dari IQAir pada Senin (28/8/23).
Kualitas udara kota jakarta perlahan pulih
Meskipun masih berada di peringkat tiga besar kota yang memiliki indeks kualitas udara terburuk di dunia, Jakarta secara perlahan meningkatkan kualitas udara dengan bantuan dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Pekan lalu sebelum TMC Mikro diterapkan, IQAir menetapkan Jakarta sebagai peringkat pertama dengan polusi terburuk. Bahkan, mencapai angka 172 mengungguli kota-kota lain di seluruh dunia.
Kepala DLH DKI Jakarta Klaim TMC efektif turunkan polutan PM2.5
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan uji coba TMC menggunakan mist generator, water sprayer, water canon, dan gun sprayer.
Dengan uji coba TMC, Asep mengklaim dapat turunkan polutan jenis PM2.5 berdasarkan pengukuran Mist Generator.
“Semoga nantinya bisa diperbanyak di gedung-gedung tinggi di Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya, Senin (28/8/23).
Pemerintah semprot air dari gedung tinggi
Dilansir dari Kumparan, Pj Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono mengungkapkan Pemprov DKI telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan kualitas udara. Diketahui mulai dari uji emisi secara bertahap dan penyemprotan air dari gedung tinggi menggunakan water mist generator telah dilakukan.
Heru turut mengatakah pihaknya akan bekerja sama dengan gedung-gedung tinggi milik kementerian hingga BUMN, untuk penyemprotan water mist.
“Misal gedung-gedung tinggi di pemda, sama-sama lakukan water mist. Tadi saya sudah ketemu para menteri soal peresmian LRT (termasuk membahas ini),” kata Heru, Senin (28/8/23).
Baca berita Jurnalistika lainnya di google news, klik di Sini.