Jurnalistika.id – Purwakarta _ Nasib ekonomi Warga yang tinggal di perairan waduk Jatiluhur harus berhadapan dengan kondisi lingkungan yang merenggut mata pencahariannya. Keberadaan gulma eceng gondok menjadi asal muasal perekonomian warga tak berjalan maksimal.
Dari berbagai persoalan lingkungan hidup yang menerpa, Warga berharap kehadiran Kang Dedi Mulyadi dapat membantu mengurusi persoalan eceng gondok yang menghambat aktivitas warga.
Baca Juga: Tidak Diperhatikan Pemkab, Pemuda Purwakarta Ungkapkan Kekecewaan
Salah seorang warga Desa Jatimekar, Kampung Tarumasari, Isak Idris mengaku, keberadaan gulma eceng gondok tersebut mengakibatkan hilangnya pendapatan warga.
“Ratusan warga tak bisa beroperasi untuk mencari ikan, mengantarkan penumpang, dan membudidayakan ikan di kolam apung,” papar Isak kepada Jurnalis, Jumat (29/10).
Ia juga mengatakan, kondisi tersebut diperparah dengan sikap Perum Jasa Tirta (PJT) II yang tidak mengakomodir aspirasi masyarakat untuk peminjaman alat untuk membersihkan area perairan.
“Kalau menunggu PJT II untuk membersihkan lama. kita berinisiatif untuk kerja bakti mengangkat eceng gondok dari tengah perairan ke darat. Namun, PJT II tidak merespon baik itikad tersebut,” jelasnya.
Ia juga menyebut, jika sehari warga mendapatkan penghasilan Rp300 ribu dikalikan 200 orang dari mereka yang menyediakan jasa antar jemput penumpang atau pun mereka yang budidaya ikan, sudah Rp 60 juta keuangan masyarakat dirugikan. “Kondisinya sangat memprihatinkan apalagi ditengah pandemi Covid-19,” papar Isak.
Baca Juga: Ambu Anne Apresiasi Disdik Purwakarta Optimalkan Penguatan Pendidikan Karakter
Isak sangat berharap kehadiran Kang Dedi Mulyadi selaku DPR RI Komisi IV yang membidangi lingkungan hidup dan kehutanan, kelautan dan perikanan bisa membantu kebuntuan pembersihan eceng gondok yang menjadi masalah besar bagi masyarakat.
“Kami berharap Kang Dedi hadir di tengah permasalahan yang dihadapi ratusan warga Jatiluhur,” harapnya.
Isak juga pernah mengadu kepada Kang Dedi Mulyadi melalui media Whatsapp sekira dua bulan yang lalu.
“Namun, hanya dapat balasan engkin dibantos (nanti dibantu : red ). Tapi belum ada bantuan malah kondisi eceng gondok sudah makin meluas,” demikian pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, masalah yang ditimbulkan karena gulma eceng gondok ini tidak saja berdampak pada terhambatnya perekonomian warga, Pada 17 Oktober 2021 diberitakan 23 orang wisatawan yang tengah berlibur di Waduk Jatiluhur terjebak di tengah waduk karena tertutup eceng gondok yang tebal sehingga harus dievakuasi oleh tim SAR.
Hingga berita ini ditulis, pihak PJT belum bisa dikonfirmasi.
*Reporter: Aris Rismawan (Jurnalistika Purwakarta)
*Editor: Firman Sy