jurnalistika.id – Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang Kota Jayapura, Papua, sekitar pukul 15.28 WIT, Kamis (9/2/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan hingga ambruk ke laut dan empat orang jadi korban jiwa.
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid menerangkan sementara pihaknya baru mencatat empat orang meninggal dunia. Semuanya dievakuasi dari puing kafe yang rubuh di daerah Ruko Dok II Jayapura.
“Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) Ada di kafe, guncangan lalu roboh kemudian (para korban) tertindih. Langsung ke laut jatuhanya bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud,” kata Asep, (9/2) dikutip dari Antara.
Kemudian Asep mengatakan, pihaknya masih mendata beberapa bangunan yang rusak akibat gempa. Sementara terdata kantor wali kota dan mall Jayapura ikut retak, begitupun dengan beberapa fasilitas umum dan fasilitas kesehatan.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 15.383 Jiwa, 50 Ribu Terluka
Sebelumnya, pihaknya menghimbau kepada semua masyarakat agar tetap menghindari bangunan berlantai. Karena ditakutkan ada gempa susulan, sehingga dapat diantisipasi.
“Semua warga tetap waspada dan sementara waktu hindari bangunan berlantai dan mencari titik kumpul seperti lapangan untuk evakuasi,” ujarnya.
Penjelasan BMKG Soal Gempa Magnitudo 5,4 yang Guncang Jayapura
Seperti laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya, Jayapura dilanda gempa berkekuatan gempa magnitudo 5,4 pada Kamis (9/2) pada pukul 15.28 WIT. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,50 derajat Lintang Selatan, 140,70 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada kedalaman 10 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono.
Lebih lanjut, Daryono mengatakan gempa di wilayah Jayapura, Papua itu berdampak dan dirasakan dengan skala intensitas V MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran hampir dirasakan semua penduduk sehingga membuat orang banyak terbangun.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.
(arn/red)