jurnalistika.id – Tagar Goodbye Jokowi (#GoodbyeJokowi) menjadi trending topik di Twitter, terhitung pagi ini, Kamis (7/4/22) tagar tersebut sudah di-retweet 19,2 ribu pengguna Twitter.
Sejumlah isu turut mendorong mencuatnya tagar Goodbye Jokowi. Misalnya kenaikan BBM, kelangkaan minyak goreng hingga isu penundaan Pemilu.
Tidak hanya itu, hutang negara yang membengkak menjadi Rp 7 ribu triliun juga diungkit.
Mereka yang menggaungkan tagar itu juga menyebut-nyebut Reformasi Jilid 2. Menurut mereka, sebaiknya Presiden Joko Widodo mundur jika sudah tidak sanggup lagi memimpin pemerintahan.
“Kalo tanggal 11 #GoodByeJokowi berarti tanggal 12 kita punya pemimpin baru? Uuuugggghhh senangnya,” tulis Helmi Faris dalam unggahannya,
Baca juga: Mahasiswa Desak KY dan Bawas MA RI Usut Dugaan PN Tangerang yang Jadi Beking Mafia Tanah
Selain itu, di media sosial Twitter, bertebaran poster ajakan ikut bergabung dengan mahasiswa yang akan melakukan aksi 11 April mendatang. Poster tersebut meminta masyarakat untuk menolak wacana penundaan pemilu 2024.
Di samping itu, Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) berencana akan melakukan demo besar-besaran. Pihak AMI memastikan, jumlah mahasiswa yang akan berdemonstrasi menentang 3 periode Presiden Jokowi akan lebih banyak dari aksi lainnya.
Selain melakukan aksi di Ibu Kota Jakarta, AMI menegaskan mahasiswa di berbagai daerah juga melakukan hal yang sama di kotanya masing-masing.
Menurut mereka, Isu 3 periode Presiden Jokowi urgen ditolak lantaran bisa menciderai konstitusi negara.
Di sisi lain, Sekretariat Kabinet (Setkab) sebelumnya telah membantah terkait adanya gerakan perpanjangan masa jabatan presiden.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi sudah empat kali merespons wacana tersebut. Ia pun meyakini publik bisa menangkap dengan jelas sikap Presiden.
“Presiden telah 4 kali menyampaikan kepada publik yang terakhir tanggal 30 Maret di Borobudur,” katanya.
Kendati demikian, hingga hari ini, tagar Goodbye Jokowi masih berada di pilihan topik trending Twitter.