Jurnalistika.id – Peringati Hari Guru Nasional. Menggugah hati akan perjuangan guru-guru honorer di Kota Tangerang Selatan, Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangserang Selatan Muhamad-Saraswati memastikan dalam program unggulan entang kesejahtraan guru-guru honorer.
Menyambut Hari Guru Nasional 22 November 2020, Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 1 H Muhamad M.Si dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyiapkan program unggulan untuk guru-guru honorer di Tangerang Selatan.
Hal ini ditegaskan oleh Rahayu Saraswati Djojohadikusumo program unggulan itu terkait dengan memperjuangkan kompetensi dan kesejahteraan guru-guru honorer.
“Sejak awal Muhamad-Saraswati sudah menyiapkan program unggulan terkait guru honorer, ada dalam 23 Program 100 Hari dan Program Unggulan kami menaikkan kompetensi dan kesejahteraan pendidik/guru honorer/pengajar/ustadz Rp.750.000/bulan kami akan memperjuangkan kompetensi para guru honorer dan kesejahterannya,” kata Rahayu Saraswati.
Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu juga bercerita saat menyapa warga beberapa waktu lalu dicurhati oleh seorang guru honorer bernama Hana.
“Saat kami menyapa warga di Pamulang, ada guru honorer yang curhat sambil menangis ke saya, namanya Hana, dia menangis karena bahagia bisa bertemu dengan saya yang selama ini dia tahu sebagai salah seorang yang memperjuangkan nasib guru honorer, wah mimpi apa saya semalam, bisa bertemu dan didatangi Ibu Saraswati,” kata Rahayu Saraswati mengutip komentar Hana waktu itu.
Ibu dua anak itu memuji ketegaran dan perjuangan Hana sebagai guru honorer.
“Hana menangis bukan mengeluhkan nasibnya tapi saya justru salut karena dia tegar dan tetap semangat mengajar bahkan memberikan les di rumahnya,” kata Rahayu Saraswati.
Bagi Paslon Muhamad-Saraswati kesejahteraan dan kompetensi pendidik adalah kunci generasi masa depan.
“Muhamad-Saraswati akan menghadirkan kesejahteraan untuk para pendidik, karena ini kunci melahirkan generasi berkualitas, maka para pendidiknya harus sejahtera, agar fokus mendidik anak-anak kita tidak dialihkan dengan masalah-masalah lain,” kata Rahayu Saraswati.
Kesejahteraan guru honorer memang memprihatinkan seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ada guru honorer yang hanya dibayar Rp 100.000 – Rp. 300.000 tiap bulan.
Bahkan Rahayu Saraswati saat menjadi anggota DPR RI pernah dicurhati ada guru honorer hanya dibayar Rp. 50.000 tiap bulan.
“Mas Menteri pernah berkomentar di media, ada guru honorer yang dibayar hanya Rp. 100.000 sampai Rp. 300.000 tiap bulan, bahkan saya pernah menjumpai saat masih anggota DPR RI di Wonogiri ada guru honorer yang cuma dibayar Rp 50.000 tiap bulan,” kata Rahayu Saraswati.
Dalam kesempatan Hari Guru Nasional 2020 Rahayu Saraswati juga menyampaikan terima kasih kepada semua guru dan pendidik yang telah terlibat aktif mencerdaskan bangsa.
“Terima kasih kepada semua guru yang telah menebar cahaya ilmu, menjadi penerang di Bumi Pertiwi tercinta,” pungkas Rahayu Saraswati.