jurnalistika.id – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) dan koalisi masyarakat sipil menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” di kawasan Patung Kuda, Jakarta.
Aksi mahasiswa merupakan bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat dan semakin menjauh dari prinsip keadilan sosial serta demokrasi.
Dalam aksi yang berlangsung selama tiga hari hingga Rabu (19/2/2025), para demonstran menyuarakan penolakan terhadap pemotongan anggaran pendidikan, revisi berbagai undang-undang seperti UU Kejaksaan, UU Polri, dan UU TNI, serta kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.
“Kami menolak kebijakan yang tidak pro-rakyat, termasuk pemangkasan anggaran pendidikan serta revisi undang-undang yang mengancam prinsip demokrasi dan keadilan,” ujar Koordinator Pusat BEM SI, Herianto.
Baca juga: Bikin Hati Bergetar! Ini Potret Lautan Mahasiswa Aksi Indonesia Gelap Jakarta
Selain aksi turun ke jalan, gerakan ini juga ramai diperbincangkan di media sosial dengan tagar #IndonesiaGelap, yang telah mencapai lebih dari 43,8 ribu unggahan di platform X.
Simbol Garuda berlatar hitam yang digunakan dalam kampanye ini mencerminkan keprihatinan mahasiswa terhadap kondisi bangsa.
Para pengunjuk rasa juga meminta pemerintah mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berkaitan dengan efisiensi anggaran, karena dianggap merugikan masyarakat.
Mereka juga menuntut penolakan terhadap pemberian izin usaha pertambangan kepada perguruan tinggi dalam RUU Minerba serta menentang mobilisasi mahasiswa dan dosen sebagai tenaga kerja murah bagi kepentingan industri.
Selain itu, aksi ini menolak pelibatan aparat bersenjata dalam ruang sipil, pembangunan Kodam baru, serta peningkatan anggaran militer yang dinilai dapat memperkuat tindakan represif terhadap masyarakat.
Baca juga: BEM SI Bawa 5 Tuntutan dalam Aksi Indonesia Gelap di Depan Istana
Para demonstran juga mendesak agar revisi UU Polri tidak disahkan karena dianggap bertentangan dengan prinsip persamaan di hadapan hukum.
Aksi “Indonesia Gelap” menjadi momentum bagi mahasiswa dan masyarakat untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap arah kebijakan pemerintah.
Mahasiswa berharap suara yang disampaikan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah agar lebih berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
