Jurnalistika
Loading...

Indonesia Gelap: Suara Mahasiswa Bergema di Berbagai Daerah

  • Jurnalistika

    19 Feb 2025 | 09:25 WIB

    Bagikan:

image

Aksi Indonesia Gelap oleh mahasiswa di Jakarta. (X @jackjackprrr)

jurnalistika.id – Aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap yang diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berlangsung serentak di berbagai daerah sejak Senin, 17 Februari 2025.

Gelombang protes mahasiswa menyasar kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Terutama terkait efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kebijakan lainnya yang dianggap merugikan masyarakat.

“Rencana ini untuk pantikan di semua daerah dan nasional dan nanti akan terus berlanjut di beberapa titik daerah sampai tanggal 20 Februari 2025,” kata Agung saat dikutip dari Tempo.

Baca juga: Mahasiswa Bakal Demo Hingga 20 Februari 2025

Aksi mahasiswa di Jakarta, ratusan massa mengenakan almamater kampus menggelar long march dari Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini menuju kawasan Patung Kuda, Medan Merdeka Barat, pada Senin.

Massa aksi membawa berbagai spanduk berisi tuntutan. Terlihat ada kritik terhadap kebijakan pemotongan anggaran yang disebut sebagai langkah efisiensi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Aksi serupa juga berlangsung di berbagai daerah seperti Bandung, Surabaya, Bali, Lampung, Samarinda, Banjarmasin, Malang, Semarang, dan Padang.

Demonstrasi di Berbagai Kota

Demonstrasi di Bandung dipusatkan di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Mahasiswa menuntut pertanggungjawaban atas kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat.

“Pemerintah membuat kebijakan yang seenaknya. Tapi di masyarakat tidak berjalan optimal, lalu masyarakat menyuarakan, lalu rezim bersih-bersih dan sebagainya dan seakan menjadi pahlawan kesiangan,” ujar Rhido Anwari Aripin, Plt Ketua BEM Kema Universitas Padjadjaran (Unpad), Senin (17/2/2025).

Sementara itu, di Surabaya, ribuan mahasiswa berkumpul di depan Gedung DPRD Jawa Timur. Mereka menyoroti berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

Baca juga: “Indonesia Gelap”: Ribuan Mahasiswa Turun ke Jalan Tolak Kebijakan Pemerintah

Sejumlah tulisan kritis terpampang di spanduk yang dibawa massa aksi, seperti Indonesia Gelap, Pak Prabowo, Kami Butuh Pendidikan Gratis, Bukan Makan Siang Gratis, serta penolakan terhadap pemangkasan anggaran pendidikan.

Protes mahasiswa juga terjadi di Bali, aksi Indonesia Gelap berfokus pada permasalahan pendidikan. Massa yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam menggeruduk Kantor DPRD Bali.

Mahasiswa menuntut agar pemerintah membatalkan kebijakan pemangkasan anggaran pendidikan dan merealisasikan kesejahteraan tenaga pendidik.

Gelombang Protes Juga Terjadi di Lampung hingga Banjarmasin

Lalu di Lampung, aksi mahasiswa di Kantor DPRD setempat berujung kekecewaan. Para pengunjuk rasa mengaku hanya ditemui oleh dua anggota dewan, sementara mayoritas legislator lainnya tidak hadir.

Mereka menuntut agar pemerintah mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dan menjadikan pendidikan serta kesehatan sebagai prioritas utama.

Sementara itu, di Samarinda, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (AMKT) mendesak pemerintah untuk mencabut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 serta menolak revisi Undang-Undang Minerba.

“Tiga tuntutan ini adalah bentuk gejolak amarah mahasiswa Kaltim. Inpres ini harus segera dibatalkan karena bisa berdampak buruk bagi pendidikan,” kata Presiden BEM KM Universitas Mulawarman (Unmul), M Maulana.

Baca juga: Bikin Hati Bergetar! Ini Potret Lautan Mahasiswa Aksi Indonesia Gelap Jakarta

Mahasiswa di Banjarmasin yang turun ke jalan mengkritik kebijakan pemerintah melalui berbagai spanduk yang dipasang di depan Kantor DPRD Kalimantan Selatan.

Beberapa tulisan yang terpampang antara lain Indonesia Gelap, Darurat Pendidikan serta seruan untuk meninjau ulang anggaran yang dianggap tidak transparan.

Malang, Semarang, dan Padang Tak Ketinggalan

Tak ketinggalan di Malang, BEM Malang Raya telah mengumumkan rencana aksi lanjutan yang akan digelar pada Selasa (18/2). Aksi ini menyoroti dampak pemangkasan anggaran terhadap penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

“Dunia pendidikan di Indonesia sedang dalam kondisi sakit. KIP yang menjadi harapan bagi mahasiswa kurang mampu mengalami pemangkasan besar. Hal ini mengancam 663.821 mahasiswa yang menerima KIP terancam putus kuliah,” tulis BEM Malang Raya dalam pernyataan resmi mereka.

Baca juga: Mahasiswa Bakal Demo Hingga 20 Februari 2025

Kemudian di Semarang, Aliansi Semarang Menggugat juga akan menggelar aksi pada Selasa (18/2). Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kuat Nursiam, menegaskan bahwa demonstrasi ini adalah bentuk kemarahan mahasiswa atas berbagai kebijakan yang merugikan rakyat.

“Aksi ini bentuk amarah besar, jadi kemungkinan bakal banyak kegiatan. Kurang lebih ada 16 lembaga, masing-masing sedikitnya 100 orang per lembaga. Ada estimasi 1.600 orang ikut aksi besok (hari ini),” katanya.

Tanah Minang tepatnya di Padang, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Sumatera Barat bersama kelompok masyarakat melakukan aksi unjuk rasa.

Massa memblokir Jalan S. Parman dan membakar ban bekas di tengah jalan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah.

Gelombang Protes Berlanjut

Aksi Indonesia Gelap yang terus bergulir di berbagai daerah menunjukkan bahwa mahasiswa tidak tinggal diam terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.

Gerakan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga puncak aksi pada 20 Februari 2025, dengan harapan tuntutan mereka mendapat respons dari pemerintah.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

#indonesiagelap

Aksi Indonesia Gelap

aksi mahasiswa

Demo Mahasiswa

indonesia gelap


Populer

6 Rekomendasi Tempat Bukber Puasa Ramadhan di Pamulang Tangerang Selatan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami