jurnalistika.id – Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, menjanjikan insentif sebesar Rp100-200 juta untuk setiap Rukun Warga (RW) di Jakarta jika ia dan Ridwan Kamil terpilih dalam Pilkada Jakarta mendatang.
Insentif tersebut akan digunakan untuk program kemaslahatan warga di setiap RW melalui pendekatan yang disebut “DKI” atau Desentralisasi, Kolaborasi, dan Inovasi.
Suswono menjelaskan, insentif ini diharapkan dapat membantu RW dalam menentukan prioritas kebutuhan yang paling mendesak di wilayah mereka. Terutama mengatasi masalah-masalah umum seperti banjir.
“Kami akan memberikan insentif setiap RW itu dengan dana Rp100-200 juta, untuk menentukan mana prioritas di RW tersebut untuk kemaslahatan bersama warganya,” ungkap Suswono saat ditemui di Warteg Subsidi Bahari, Jakarta, pada Sabtu (08/9/2024).
Baca juga: Ahmad Sahroni: Penolakan Terhadap Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta Hal Biasa
“Kalau memang di situ banjir yang memang akibat dari mampet selokan, tentu itu prioritas. Itu yang dibenahi agar bagaimana air mengalir,” sambungnya.
Program DKI yang diusung RK-Suswono juga menekankan pentingnya desentralisasi. Hal itu meliputi pengelolaan masalah di tingkat akar rumput yang akan didukung penuh oleh pemerintah daerah.
Melalui kolaborasi antara pemerintah dan warga, serta inovasi dalam mencari solusi, pasangan ini berharap bisa membawa perubahan besar bagi Jakarta.
Ridwan Kamil dan Suswono ingin membangun Jakarta dengan pendekatan yang lebih dekat dengan kebutuhan warga. Selain fokus pada banjir, mereka juga berencana memperkuat sistem kolaborasi dengan melibatkan masyarakat langsung dalam proses pembangunan.
Baca juga: Gerakan Tusuk 3 Paslon Mencuat di Pilgub Jakarta, Pihak RK dan Pramono Buka Suara
Inovasi dalam tata kelola perkotaan diharapkan mampu mempercepat penyelesaian masalah yang selama ini menjadi keluhan warga Jakarta.
Jika program ini terealisasi, setiap RW akan memiliki dana insentif yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan mendesak di lingkungannya. Harapannya masalah-masalah seperti banjir, sampah, atau infrastruktur bisa segera ditangani dengan lebih efektif.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
