jurnalistika.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate sebagai tersangka dugaan kasus korupsi. Tak lama setelah penetapan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memanggil beberapa elit partai.
Sebelumnya, Johnny G Plate yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem menjadi tersangka dugaan kasus korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) dan infrastruktur pendukung 1,2,3,4, dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2022-2024.
“Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka seperti yang Anda saksikan tadi dan langsung dilakukan penahan,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana dalam jumpa pers di Kejagung, Rabu (17/5/2023).
Sementara itu, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi mengungkapkan penetapan tersangka terhadap Plate terkait kewenangannya sebagai pengguna anggaran. Kemudian, ia juga menjabat sebagai Menkominfo.
“Tentunya selaku pengguna anggaran dan selaku menteri. Atas hasil pemeriksaan tersebut sehingga tim penyidik hari ini telah meningkatkan status yang bersangkutan dari saksi menjadi tersangka,” ujar Kuntadi.
Surya Paloh Panggil Petinggi Nasdem
Setelah Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka, Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mengungkap dirinya dipanggil Surya Paloh ke Nasdem Tower. Ia lantas memastikan pihaknya akan mengikuti proses hukum terkait kasus anggota dari partainya tersebut.
“Baru tadi di dalam, kita ikuti proses hukum. Siapa pun yang terkait dengan hukum kita taat pada hukum. Saya baru ditelpon ketum dan langsung ke DPP, tinggal tunggu arahan beliau,” kata Sahroni di Jakarta, Rabu (17/5).
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Meroket, PDIP: Dampak Persepsi Sebagai Penerus Jokowi
Selain Sahroni, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya juga dipanggil Surya Paloh tak lama setelah Kejagung menetapkan Menkominfo sebagai tersangka dugaan korupsi menara BTS. Willy mengaku pemanggilan itu untuk membicarakan sikap merespon penetapan Plate sebagai tersangka.
“Barusan ditelepon Pak Surya. Terkait pak Plate belum tahu ini saya harus ke DPP dulu,” kata Willy di UMJ.
Namun, Willy enggan menjawab lebih jauh mengenai sikap yang diambil partainya usai menteri yang merupakan kader NasDem itu menjadi tersangka. Dirinya juga belum mau bicara mengenai pengganti Plate di kabinet.
“Ya kita lihat lah nanti, kita nggak bisa berpraduga ya. Kita lihat ya, ranahnya hukum apa, ranahnya politik apa?,” tuturnya.
Dia menambahkan, proses hukum yang sedang berjalan tidak akan mengganggu proses pencalegan Partai Nasdem dalam menghadapi pemilu 2024. Ia juga enggan mengaitkan kasus Johnny G Plate dengan pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
“Enggak, enggak ada hubungannya dengan pencalegan, pencapresan. Kita tunggu lah,” pungkasnya.
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.
(arn/red)
