Jurnalistika.id – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak menghambat Paguyuban mahasiswa rantau sunda (PMRS) untuk melaksanakan program kaderisasi Babacakan (Bina Bakal Calon Kader Kasundaan). Pasalnya, kegiatan Babacakan tahun ini dilakukan secara online via Google meet.
Luthfi Andriansyah, ketua umum PMRS mengatakan, pandemi yang belum usai dan berlakunya PPKM Level 4 tidak memungkinkan untuk membuat kegiatan secara langsung.
“Meskipun secara online, kegiatan ini penting guna regenerasi dan roda organisasi tetap berjalan,” kata Luthfi melalui keterangannya, Jumat (20/8/21).
Luthfi berharap, peserta mendapatkan esensi dari materi wajib mengenal PMRS sebelum nantinya resmi sesuai AD/ART menjadi kader PMRS.

Babacakan II PMRS di buka oleh, H. Yanuar Pribadi, M,SI, (Anggota DPR-RI komisi II dapil X Jawa Barat) Judi Wahyudin, S,S,. M,Hum, (Direktur Pembinaan Tenaga Kerja Kemendikbudristek RI).
Selain itu, turut hadir Effy Karinawaty, S,Pd,. M,SI, (Kabid Destinasi dan Daya Tarik Wisata), dan Abah Rahmat MB (Budayawan sekaligus Pembina PMRS).
Baca Juga: 76 Tahun Jawa Barat Kuatkan Kebersamaan Untuk Tetap Juara
Sementara itu, Farid Maulana, Ketua Pelaksana Babacakan II PMRS mengungkapkan, peserta yang mengikuti kegiatan ini 32 peserta, berasal dari kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.
“Untuk peserta tidak kurang dari ekspektasi panitia sebelumnya, karena secara online, yang daftar sekitar 32 orang,” ungkap Farid.
PMRS sendiri adalah organisasi yang menghimpun tidak saja mahasiswa asal jawa Barat dan Banten yang notabennya urang sunda, tetapi juga terbuka dengan mahasiswa asal daerah dan suku lain untuk bergabung, karena yang menjadi semangat bukan kedaerahan/kesukuan tetapi kebudayaan yang sifatnya universal.
Babacakan tahun ini mengusung tema ‘Membentuk Regenerasi Yang Berwawasan Akademis, Berkarakter Kepemimpinan, Dan Dapat Mengaplikasikan Nilai-Nilai Luhur Kebudayaan’.
Kaderisasi PMRS sebelumnya tahun 2019 di ikuti 58 peserta yang berasal dari berbagai daerah.