jurnalistika.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tasikmalaya terus meningkat. Terbaru warga asal Kecamatan Cisayong dikabarkan meninggal akibat penyakit tersebut setelah menjalani perawatan, Selasa (8/2/22).
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya mencatat, Selama bulan januari ada 51 kasus DBD yang tersebar di 11 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Heru Suharto mengatakan, data kasus DBD mengalami peningkatan sejak januari 2022.
“Jadi ada 51 kasus DBD yang tersebar di 11 kecamatan. Kita ada satu orang yang meninggal akibat DBD yaitu di kecamatan Cisayong,” kata Heru.
Baca juga: Rugi Trading Kripto, Mahasiswa Tasikmalaya Tewas Gantung Diri
Lebih lanjut, Heru menjelaskan, penyakit DBD di wilayah Utara Tasikmalaya menjadi endemi. Padahal sebelumnya terdapat di kecamatan Singaparna dan Tasikmalaya bagian selatan.
“Memang kasus tidak bisa direduksi, sebelumnya di daerah perkotaan dan selatan, tahun ini berada di utara,” tambahnya.
Sementara itu, agar tidak terus meningkat, Dinas Kesehatan Tasikmaya terus berupaya menangani kasus DBD dengan cara menutup, mengubur dan menguras (3M) barang-barang yang menjadi pemicu sarang nyamuk.
“Jadi ada perubahan atau peningkatan kasus, apalagi saat ini masuk musim pancaroba. Masyarakat harus antisipasi dengan perilaku hidup 3M di lingkungannya, supaya tidak tersebar DBD ini,”. Pungkasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Pusat Budaya Pagerageung Tasikmalaya
Di sisi lain, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Iman Firmansyah menghimbau masyarakat harus sadar akan kebersihan dan jangan membiarkan genangan air yang kotor sehingga memicu jentik.
“Intinya kasus DBD di Kabupaten Tasikmalaya terus dipantau dan ketika ada kasus di masyarakat, akan segera memeriksakan kesehatannya baik ke puskesmas atau langsung ke rumah sakit,”. imbau Dr. Iman. (Ds)
