jurnalistika.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertekad memenuhi kebutuhan dokter gigi, dan spesialis yang berkualitas. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan, sebagai upaya tersebut, pemerintah menyiapkan 420 rumah sakit pendidikan.
“Seperti yang kita tahu, banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan, dibutuhkan waktu sekitar tujuh sampai 36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di jejaring layanan rujukan,” ujarnya, Senin. (5/12/22)
Dante menjelaskan upaya akselerasi akan dilakukan dengan menjalankan program pengampuan rumah sakit pendidikan terhadap rumah sakit lainnya. Selain itu, dengan menambah kuota dan jumlah program studi di fakultas kedokteran.
“Rumah sakit akan didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian melalui skema Academic-Based Health System (AHS),” ujarnya.
Untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas, Dante juga menyampaikan bahwa akan membentuk sistem rumah sakit online supaya dapat mengampu rumah sakit lainnya.
Program AHS sejauh ini telah dilaksanakan oleh Universitas Indonesia (UI) sejak tahun 2010 lalu. Saat itu, Fakultas Kedokteran UI diintegrasikan dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk memberikan layanan kesehatan juga meningkatkan produksi tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu.
Sejak saat itu, program AHS terus diperluas di berbagai fakultas kedokteran perguruan tinggi indonesia, di antaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Hasil pengampuan yang dilakukan kepada enam fakultas kedokteran tersebut menghasilkan jumlah rumah sakit pendidikan meningkat hingga 210 rumah sakit di seluruh di Indonesia. Terdiri dari 82 unit RSP utama, 13 RSGM, 28 rumah sakit afiliasi, dan 87 rumah sakit satelit.
Dante menyebutkan target rumah sakit yang tersebar di seluruh indonesia sejumlah 420 unit. Oleh karena itu, pemerintah juga sedang mengupayakan agar 210 rumah sakit lainnya bisa memenuhi kriteria.
Agar target tersebut dapat terwujud, Dante meminta Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) terlibat aktif melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan kepada 210 rumah sakit lainnya.
Ia juga meminta supaya asosiasi dapat memastikan prosesnya di rumah sakit yang telah ditetapkan berjalan baik dengan kualitas yang tetap terjaga.
“Mudah-mudahan, kita bersama bisa meningkatkan jumlah tenaga kesehatan melalui penguatan rumah sakit pendidikan yang terintegrasi,” tutupnya.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.