Jurnalistika.id – Pasca erupsi Gunung Semeru, lebih dari 200 hektare lahan pertanian yang ada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) telah mengirimkan tim identifikasi untuk mendata dampak erupsi Gunung Semeru terhadap lahan pertanian di wilayah tersebut.
Berdasarkan analisa secara cepat menggunakan citra satelit, Tim Kementan sudah dapat memetakan sawah dan hewan ternak yang terdampak.
Data tersebut perlu diolah kembali untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk penanganan pertanian pasca erupsi Gunung Semeru.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Anggota Komisi IV DPR RI, Charles Meikyansah mengunjungi Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Selasa, 7 Desember 2021.
Di samping melihat kondisi secara langsung, Mentan juga memantau penanganan pasca kejadian bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru,
Dampak erupsi Gunung Semeru tidak hanya merusak rumah warga, namun juga merusak lahan pertanian produktif dan persediaan pakan ternak hijau.
Mentan mengingatkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, prioritas utama penanganan adalah penyelamatan warga.
Selain itu, Mentan menambahkan yang harus diselamatkan selain manusia yaitu hewan ternak dan tanaman.
“Kita tadi sudah sepakat untuk membuat kandang pengungsian terpusat dan ada juga spot-spot di beberapa tempat yang nantinya masih dalam kendali kita,” kata Mentan Syahrul.
Agenda Pasca Erupsi Semeru Telah Disiapkan Mentan
Melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP), tiga agenda prioritas penanganan yang berkaitan Kementerian Pertanian akan seluruhnya dipusatkan.
“Agenda pertama yaitu agenda darurat seperti yang dilakukan hari ini, agenda berikutnya adalah agenda temporary, menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan kemudian melakukan recovery, apa yang bisa ditanam, agenda ketiga yaitu agenda permanen, perbaikan irigasi dan yang lainnya,” Ujar Mentan.
Sektor pertanian merupakan sektor vital bagi perekonomian Kabupaten Lumajang. Sehingga membutuhkan penanganan khusus dalam pemulihannya.
Secara simbolis, Mentan memberikan bantuan benih jagung, benih padi, bibit kopi arabika untuk luasan 847 hektar.
Bantuan ternak berupa sapi dan kambing sejumlah 174 ekor, serta rumput, pakan ternak, konsentrat dan obat-obatan.
Selain itu juga masyarakat terdampak mendapatkan bantuan berupa traktor roda empat, traktor roda dua dan hand sprayer.
Baca Juga: