jurnalstika.id – Pekan ini masyarakat Indonesia akan kembali menikmati libur panjang atau long weekend Hari Raya Waisak 2568 BE yang jatuh pada Kamis, 23 Mei 2024. Kemudian keesokan harinya cuti bersama Hari Raya Waisak 2568 BE.
Setelah itu, dilanjutkan dengan hari akhir pekan, sehingga ada empat hari untuk menikmati liburan. Sebelumnya, momen serupa juga dinikmati oleh masyarakat saat perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus pada 9 Mei 2024 lalu.
Momen long weekend biasanya banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk pergi liburan ke tempat-tempat wisata tertentu yang jauh dari tempat tinggal. Terutama masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Bahkan meski lebih sering terkena macet di jalan, mereka akan mengusahakan untuk tetap sampai ke tujuan. Tidak jarang waktu di jalan bisa lebih lama daripada waktu liburan.
Baca juga: 5 Street Food Enak Ini Wajib Dicoba Saat Liburan ke Malioboro, Lengkap dengan Harganya
Pada momen long weekend Hari Raya Waisak 2024 ini saja, terpantau kemacetan terjadi di beberapa titik. Misalnya di exit Tol Jagorawi arah Puncak sudah mengalami macet sejak Rabu (22/5) malam.
Pengamat transportasi publik sekaligus pemerhati wisata dari Komunitas Peduli Lindungi Alam Indonesia (KOPLAI) Agus Salim berpandangan, kebiasaan masyarakat rela macet-macetan itu didorong oleh kepenatan dari kesibukan sepanjang aktivitas sehari-hari di hari biasa.
“Bayangin aja, udah sibuk sepanjang minggu bahkan bisa berbulan-bulan terus dapat kesempatan liburan. Pasti dimanfaatkan lah,” kata Agus, Kamis (23/5).
“Meski macet-macetan di jalan, mereka berpikir masih ada banyak waktu untuk menikmati liburan. Karena long weekend itu kan bisa sampai empat hari,” tambahnya.
Namun, Agus tetap menghimbau agar mempersiapkan segala kebutuhan selama perjalan untuk menghadapi macet. Supaya dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di perjalanan.
“Hal paling penting kan membawa persiapan di kendaraan ya, jadi kalau misalnya macet udah tau harus ngapain. Air minum jadi salah satu yang paling penting dibawa, supaya tidak terjadi dehidrasi pada diri atau anggota keluarga,” ujarnya.
“Karena kalau macet kan pasti panas ya, risiko mengalami dehidrasi jadi tinggi,” sambungannya.
Agus lantas menyarankan, supaya liburan dapat dinikmati tanpa harus menyiksa tubuh sebaiknya pilih destinasi di dekat rumah. Selain dekat bisa juga menghemat waktu.
Terlebih buat masyarakat yang memiliki balita, Agus mengatakan agar lebih baik tidak liburan jauh-jauh. Sebab bisa berbahaya fatal terhadap anak.
“Buat yang punya balita sebaiknya jangan pergi jauh-jauh, bahaya. Liburan ke tempat wisata dekat rumah enak juga kok. Bisa juga mendukung tempat-tempat wisata yang ada dan mendorong perekonomian masyarakat di sekitar,” pungkasnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.