jurnalistika.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) turut menangani kasus tragis satu keluarga yang ditemukan tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kasus ini diduga kuat berkaitan dengan jeratan pinjaman online (pinjol).
“Kami mendalami peristiwa ini, apa yang menjadi faktor penyebabnya. Kami berkoordinasi dengan kepolisian soal bagaimana penyelidikan awal, terkait indikasi pinjol,” kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA, Ratna Susianawati, Senin (16/12/2024).
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, KPPPA juga menggandeng Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat. Langkah ini diambil untuk mengasesmen hak-hak korban yang terdampak.
Baca juga: Diduga Terlilit Pinjol, Polisi Periksa Ponsel Satu Keluarga Tewas di Ciputat
Ratna menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus ini. Ia menyoroti bahwa korban dalam kejadian tersebut mencakup perempuan dan anak, yang sering kali menjadi kelompok rentan.
“Sekarang ini banyak sekali terjadi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Meski dengan berbagai faktor penyebabnya,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Kematian Tragis Satu Keluarga
Kasus ini bermula ketika satu keluarga yang terdiri dari AF (31), IYL (28), dan anak mereka, A (3), ditemukan tewas di rumahnya pada Minggu (15/12/2024).
Korban pertama kali ditemukan oleh dua kerabat dekat, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Polisi menduga jeratan utang pinjol menjadi salah satu faktor utama yang mendorong keluarga ini melakukan aksi bunuh diri. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap motif dan detail kasus tersebut.
KPPPA berkomitmen untuk mendampingi penyelidikan ini dan memastikan perlindungan serta pencegahan lebih lanjut terhadap kasus serupa di masa mendatang.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
