jurnalistika.id – Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, mengunjungi Markas Polda Metro Jaya untuk mengecek kondisi lebih dari 100 orang massa aksi tolak RUU Pilkada yang ditangkap oleh polisi di depan Gedung DPR RI, Kamis (22/8/2024).
Dalam kunjungannya, Adian mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi fisik beberapa massa yang menderita luka akibat penangkapan tersebut.
“Saat saya berada di sini, ada sekitar 36 pendemo yang ditahan di Polda Metro Jaya, 52 orang di Jakarta Barat, dan 23 lainnya di Jakarta Pusat,” ungkap Adian.
Baca juga: Gelombang Demonstrasi Pecah di Berbagai Kota, YLBHI Kecam Kekerasan Aparat
Ia menambahkan beberapa dari mereka mengalami luka, seperti bibir pecah dan patah hidung. Ia meminta polisi untuk memastikan bahwa para pendemo diperlakukan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Adian juga menegaskan pentingnya perlindungan terhadap hak asasi para pendemo. Terutama karena mereka adalah pemuda yang peduli terhadap demokrasi di Indonesia.
“Mereka menyayangi Indonesia dan konstitusi, jadi tidak ada alasan untuk menahan mereka terlalu lama. Sesuai dengan KUHAP, mereka seharusnya sudah bisa dilepaskan dalam 1×24 jam jika tidak terbukti melakukan tindak pidana,” tegasnya.
Adian datang ke Polda Metro Jaya sebagai bagian dari tugas pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan undang-undang. Termasuk memastikan bahwa penangkapan dan pemeriksaan terhadap pendemo dilakukan sesuai prosedur.
“Saya ingin memastikan tidak ada kekerasan dan semuanya berjalan sesuai prosedur,” ujar Adian.
Baca juga: Situasi Memanas: Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa di Gedung DPR RI
Sebelumnya, diberitakan bahwa ratusan pendemo ditangkap oleh polisi setelah aksi protes di depan Gedung DPR.
Penangkapan ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Adian Napitupulu yang mendesak agar para pendemo yang tidak terbukti bersalah segera dibebaskan.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
