jurnalistika.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi Undang-undang TNI (RUU TNI) di depan Gedung DPR RI pada Kamis (19/3/2025).
“Hasil konsolidasi tadi malam, BEM SI akan aksi pagi ini pukul 09.30 WIB di DPR RI,” kata Koordinator Media BEM SI, Anas Robbani.
Aksi ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 1.000 mahasiswa, belum termasuk massa dari kelompok lain yang turut mendukung gerakan penolakan RUU TNI. Mahasiswa akan berkumpul di dua titik utama sebelum bergerak ke DPR RI.
“Sebagian langsung ke DPR, sebagian kumpul dulu di Senayan Park atau TVRI,” ujar Anas.
Baca juga: Polemik RUU TNI: Alasan Ditolak, Geruduk Rapat, Teror, hingga Dilaporkan
Koordinator Pusat BEM SI, Satria Naufal, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap DPR RI yang tetap melanjutkan pengesahan RUU TNI meskipun mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat.
“BEM SI Kerakyatan bersama Koalisi Masyarakat Sipil melihat bahwa gejolak penolakan terhadap produk hukum ini begitu besar, namun DPR RI masih melakukan proses pengesahan secara ugal-ugalan khususnya dilanjut pada tingkat 2 Sidang Paripurna,” ujar Satria dalam keterangannya, Kamis.
Aksi unjuk rasa ini tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. BEM SI bersama Koalisi Masyarakat Sipil berkomitmen untuk terus menyuarakan penolakan terhadap RUU TNI.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi Golkar, Dave Laksono, menyatakan bahwa RUU TNI sudah melewati tahap finalisasi dan siap untuk disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI yang dijadwalkan pada Kamis (20/3/2025).
“Ya, hasil rapat kemarin itu sudah diputuskan di tahap I. Jadi RUU TNI sudah rampung, tinggal dibawa di tahap II, yaitu akan dibacakan di paripurna yang insyaallah dijadwalkan besok ya,” ujar Dave di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Meskipun menuai banyak protes, proses pengesahan RUU TNI tetap berjalan sesuai jadwal. Sementara itu, aksi penolakan yang dilakukan BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil diprediksi akan berlangsung dengan eskalasi yang lebih besar.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
Sumber: Kompas.com
