jurnalistika.id – Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengaku mendapat laporan terkait operasi menekan para rektor perguruan tinggi untuk membuat pernyataan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) baik dan Pemilu berjalan baik.
Mahfud menjelaskan tekanan tersebut muncul setelah puluhan kampus mengeluarkan petisi yang mengkritik pelanggaran etika dan ketidaknetralan aparat pemerintah dalam Pemilu 2024.
“Setelah sahut-sahutan puluhan perguruan tinggi mengeluarkan petisi karena pelanggaran etik dan ketidaknetralan aparat pemerintah dalam berdemokrasi (pemilu), muncul gerakan. Beberapa rektor di perguruan tinggi lain didekati agar membuat statement (ada yang langsung direkam oleh petugas),” kata Mahfud yang diungkapkan dalam cuitan di akun X (Twitter) milikinya @mohmahfudmd, Selasa (6/2/2024).
Mantan Menkopolhukam itu lantas membeberkan pernyataan yang harus dibuat tersebut setidaknya ada tiga. Pertama, mengapresiasi kepemimpinan Pak Jokowi seperti dalam menangani Covid-19.
Baca juga: Respons Ketiga Capres-Cawapres Usai DKPP Putuskan KPU Langgar Kode Etik
Kedua, Pemilu 2024 berjalan dengan baik, ketiga sekelompok orang tak bisa memaksakan kehendak kepada rakyat.
Mahfud menambahkan, dalam membuat pernyataan tersebut ada rektor-rektor yang langsung diminta membuat video template teks yang sudah disiapkan. Kemudian, konten itu nantinya diviralkan.
“Ada juga rekor yang tak mau melakukannya dan menolak terang-terangan,” kata Mahfud.
Melihat operasi ini, Mahfud pun mengajak untuk membangun Indonesia dengan demokrasi yang bermartabat.
Puluhan Kampus Melayangkan Petisi Kepada Pemerintahan Jokowi
Sebelumnya, sivitas akademika UGM yang terdiri dari guru besar, dosen, mahasiswa, serta alumni menyampaikan petisi Bulaksumur.
Dalam petisi itu, mereka mengatakan prihatin melihat tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini yang dinilai menyimpang dari prinsip-prinsip moral, demokrasi, kerakyatan, serta keadilan sosial.
Sikap UGM ini kemudian diikuti oleh puluhan sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi. Setidaknya sudah ada 20 kampus yang menyatakan sikap serupa, berikut daftarnya.
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Islam Indonesia (UII)
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Hasanuddin (Unhas)
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
- Universitas Lambung Mangkurat
- Universitas Mulawarman Samarinda
- Universitas Padjadjaran (Unpad)
- Sekolah Tinggi Filsafat (STF) dan Teologi dari seluruh Indonesia
- Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
- Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
- Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
- Universitas Airlangga
- Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta
- Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh
- Universitas Sumatera Utara (USU).
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.