jurnalistika.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengambil langkah lebih dulu untuk memunculkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) usungan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Kendati jadwal pendaftaran calon pemimpin daerah Pilkada serentak masih kurang lebih dua bulan lagi.
Pilihan cagub dan cawagub yang diusung PKS pun menyedot perhatian publik. Pasalnya, partai berlambang batang padi dan bulan sabit itu mengusung pemenang Pilgub Jakarta 2017 Anies Baswedan dan eks Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman.
Pengumuman pasangan Anies-Iman (AMAN) langsung disampaikan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dalam pidato pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai PKS, Selasa (25/6/2024).
“DPTP PKS melakukan rapat pada Kamis lalu dan telah memutuskan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Sohibul Iman sebagai calon wakil Gubernur,” kata Syaikhu dalam pidatonya seperti dikutip dari saluran YouTube PKS, pada Rabu (26/6).
Baca juga: PKS Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024
Usai pengumuman ini disampaikan ke publik, sontak Anies dan Sohibul Iman langsung menjadi perbincangan. Nama keduanya bahkan sempat trending di media sosial X (dulunya Twitter).
Banyak pengguna platform itu mengulik rekam jejak Anies dan Iman, sehingga terungkap fakta bahwa keduanya ternyata sama-sama pernah menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina. Tak hanya itu, dua politisi itu juga memiliki rekam jejak politik yang cukup mentereng.
Iman pernah menjabat sebagai Presiden PKS pada periode 2015-2020 dan sudah merasakan menjadi wakil rakyat sejak 2009. Lebih menarik lagi, dia terpilih DPR RI Dapil III DKI yang mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Dari segi rekam jejak politik, Iman mungkin lebih berpengalaman terutama di bidang legislatif. Sementara Anies lebih sering berada di lingkungan eksekutif yakni menjadi Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta.
Seberapa Kuat Anies-Iman
Keputusan memilih Anies Baswedan dan Sohibul Iman oleh PKS untuk bertarung di Pilkada 2024 terbilang bagus. Mengingat secara elektabilitas berdasarkan hasil survei Anies masih tinggi.
Misalnya, dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Proximity Indonesia pada 16-25 Mei 2024 untuk mengukur elektabilitas beberapa tokoh ketika maju di Pilkada 2024, Anies menempati urutan pertama dengan angka 18,50 persen. Kemudian disusul oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (14 persen).
Baca juga: Gerindra Galang Koalisi Lawan PDIP di Solo: Persaingan Ketat di Pilkada 2024
Hasil riset itu menunjukkan Anies tetap populer di warga Jakarta meski sebelumnya gagal menang pada Pilpres 2024. Namun, sebagai petahana gubernur DKI Jakarta, periode kepemimpinannya akan menjadi perhitungan penting bagi warga untuk kembali memilihnya.
Dampak Sohibul Iman terhadap suara Anies pada Pilgub Jakarta 2024 nanti juga tidak boleh diremehkan, mengingat dia merupakan anggota DPR RI yang sudah terpilih beberapa kali di DKI. Selain itu, dia juga merupakan kader PKS yang menjadi pemenang pada periode sebelumnya.
Siapa Lawan Sepadan Anies-Iman?
Setelah PKS mengumumkan akan mengusung Anies-Iman, sejauh ini belum ada partai lain yang mengikuti manuver tersebut. Namun, beberapa nama untuk maju di Pilgub Jakarta 2024 sudah mulai bermunculan.
Ada nama seperti Ahok, Ridwan Kamil, Heru Budi Hartono, Ahmad Sahroni, Budisatrio Djiwandono, hingga Kaesang Pangarep. Dari semua nama itu, Ridwan Kamil dan Ahok menjadi dua nama yang digadang-gadang memiliki potensi besar untuk menjadi penantang Anies-Iman.
Baca juga: Usai PDN, Kini Data Badan Intelijen Strategis TNI Diduga Diretas
Seperti diketahui, Ahok merupakan lawan Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2017, artinya dia sudah memiliki basis pendukung sendiri yang cukup melawan Anies-Iman. Sementara Ridwan Kamil dalam beberapa hasil survei yang dilakukan beberapa bulan ke belakang sering memimpin di urutan pertama.
Baca juga: Layanan Imigrasi Soekarno-Hatta Kembali Normal Pasca Serangan Ransomware
Seperti hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) LASS 8-15 Januari 2024 silam, Ridwan Kamil menempati posisi pertama dengan perolehan 23,4 persen. Hasil yang sama juga ditunjukkan Lembaga Arus Survei Indonesia, politisi yang beken disapa RK itu berada di pucuk dengan 30,5 persen.
Meski begitu Ahok dan RK sampai saat ini belum juga diusung oleh partainya masing-masing, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar. Hanya saja sudah ada aroma kedua akan tampil baik sebagai lawan dan juga kawan.
Apabila terjadi koalisi antara PDIP dan Golkar untuk Pilgub Jakarta 2024, Ahok dan Ridwan Kamil berpotensi menjadi lawan berat bagi Anies dan Iman. Walaupun tidak dapat dipungkiri juga kedua partai mereka juga masih punya kader-kader potensial untuk mendampingi.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.