Jurnalistika
Loading...

Menkopolhukam Klaim Sudah Tahu Penyebab Data PDN Diserang Ransomware

  • Arief Rahman

    02 Jul 2024 | 09:35 WIB

    Bagikan:

image

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto (tengah) ditemani Menkominfo Budi Arie dan jajaran. (Dok. kominfo.go.id)

jurnalistika.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengklaim pemerintah sudah mengetahui penyebab Pusat Data Nasional Sementara 2 diserang ransomware.

Hadi mengatakan sumbernya berasal dari user yang sering menggunakan password-nya. Hal ini terungkap setelah pihaknya melakukan digital forensik.

“Dari hasil Forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini,” kata Hadi usai rakor penggantian PDNS 2 di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Layanan Imigrasi Soekarno-Hatta Kembali Normal Pasca Serangan Ransomware

Namun, Hadi tidak menjelaskan lebih lanjut sosok user yang dimaksud. Ia hanya menghimbau agar menggunakan password dengan lebih hati-hati.

Lebih lanjut, Hadi mengatakan para user yang mengakses ke PDNS 2 ke depannya akan dimonitor langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Terutama yang berkaitan dengan penggunaan password untuk melakukan akses.

Baca juga: Bank Dunia Khawatir dengan Program Makanan Bergizi Gratis Prabowo, Ini Kata Kemenko PMK

“Kita juga menghimbau kepada user nanti kita berikan suatu edaran agar penggunaan password oleh para user ini juga harus tetap hati-hati. Tidak sembarangan dan akan dimonitor oleh BSSN,” tutur Hadi.

Pemerintah Bakal Siapkan 4 Lapis Pencadangan

Tak hanya itu, Hadi juga mengatakan pemerintah bakal menyiapkan 4 lapis pencadangan atau back up usai PDNS 2 diserang ransomware. Hal serupa juga akan diwajibkan kepada setiap kementerian.

“Setiap tenant atau kementerian juga harus memiliki back up, ini mandatory, tidak opsional lagi. Sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada back up. Yaitu di DRC atau hot sit yang ada di Batam,” kata Hadi.

Baca juga: Jokowi Resmikan UU Desa: Pekerja dan Perangkat Desa Dilindungi Jamsostek

“Dan bisa auto gate interactive service dan setiap pemilik data centre juga memiliki back up, sehingga paling tidak ada tiga lapis sampai empat lapis back up tersebut,” tambahnya.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Hadi Tjahjanto

Menkopolhukam

PDNS 2

ransomware


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami