jurnalistika.id – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia atau PAFI Kepulauan Mentawai hadir sebagai jawaban persoalan terkait pengelolaan kesehatan masyarakat khususnya di Kepulauan Mentawai. Secara umum, organisasi tenaga ahli farmasi ini juga turut membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia di bidang kesehatan.
Hal ini lantaran PAFI Kepulauan Mentawai merupakan wadah yang di dalamnya terdapat para anggota yang dibekali keahlian dan pengetahuan mendalam di bidang farmasi. Mulai dari tentang obat-obatan, dosis yang tepat, hingga interaksi obat.
Selain itu, masyarakat di Mentawai juga terbantu dengan adanya PAFI karena membuat pelayanan kesehatan lebih mudah didapat. Apalagi pelayanan yang ditawarkan juga mementingkan kualitas serta keamanan penduduk sekitar.
Bahkan organisasi ini juga turut berperan dalam memberikan informasi akurat dan terpercaya tentang obat-obatan kepada masyarakat. Dengan penuh dedikasi, para anggota membantu masyarakat untuk mengetahui cara penggunaan obat yang benar dengan penjelasan yang mudah dimengerti.
Baca juga: Jarang Diketahui! Ini 5 Manfaat Penting Daun Kemangi untuk Kesehatan
Tak hanya itu, PAFI juga mengabdikan diri untuk berperan aktif mengawasi distribusi obat di Kepulauan Mentawai. Namun, tentu mereka tidak sendirian melainkan bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Tujuan pengawasan ini agar bisa memastikan pasokan obat selalu tersedia, sehingga masyarakat tidak harus menghadapi masalah kelangkaan obat. Dengan begitu, masyarakat bisa berobat dengan tenang.
Buat masyarakat yang belum mengetahui, PAFI di Kepulauan Mentawai beralamat di Simatalu, Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Wadah ini juga memiliki website yang bisa diakses lewat link https://pafikepulauanmentawai.org/.
Sementara untuk kontaknya bisa menghubungi nomor telepon 085774183123 atau lewat email [email protected].
Sekilas Tentang Dunia Farmasi
Farmasi adalah bidang ilmu dan praktik yang berkaitan dengan pengembangan, pembuatan, distribusi, dan penggunaan obat-obatan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan pasien. Bidang ini merupakan disiplin yang menggabungkan ilmu kesehatan, kimia, dan biologi untuk menciptakan obat-obatan yang aman dan efektif.
Berdasarkan sejarah, farmasi sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Akarnya dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Cina.
Saat itu, para peramu obat mencampurkan berbagai bahan alami untuk membuat ramuan penyembuhan, profesi seperti ini sekarang disebut sebagai apoteker. Di tengah dunia yang semakin modern, ilmu farmasi juga berkembang menjadi disiplin ilmiah yang lebih sistematis dan berbasis bukti.
Apa Saja yang Dipelajari dalam Farmasi?
Ilmu farmasi mencakup berbagai aspek, mulai dari penelitian dan pengembangan obat hingga cara penggunaannya dalam praktik medis. Beberapa subbidang utama dalam farmasi antara lain adalah berikut:
1. Farmakologi
Studi tentang bagaimana obat berinteraksi dengan tubuh manusia dan organisme hidup lainnya. Ini termasuk memahami mekanisme aksi obat, efek samping, dan potensi interaksi dengan obat lain.
2. Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Mempelajari bagaimana tubuh menyerap, mendistribusikan, memetabolisme, dan mengeluarkan obat (farmakokinetik) serta bagaimana obat menghasilkan efek biologisnya (farmakodinamik).
3. Kimia Farmasi
Cabang ilmu yang fokus pada desain, sintesis, dan pengembangan senyawa kimia yang memiliki sifat terapeutik.
4. Farmasi Klinis
Mengintegrasikan pengetahuan farmasi ke dalam praktik klinis untuk memastikan bahwa pasien menerima obat yang tepat, dengan dosis yang tepat, dan pada waktu yang tepat.
5. Farmasi Industri
Melibatkan produksi massal obat-obatan, termasuk proses manufaktur, kontrol kualitas, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Seorang yang mendalami profesi di bidang farmasi harus dibekali berbagai pengetahuan, seperti farmakologi, biologi, kimia, ilmu klinis, teknologi farmasi, hingga ilmu sosial manajemen, dan masih banyak lagi.
Hal ini dikarenakan profesi di bidang farmasi harus mampu melakukan identifikasi, seleksi, preservasi, kombinasi, aksi farmakologi, analisis dan standardisasi obat atau bahan obat. Bidang ini juga harus memahami cara distribusi, penyimpanan, dan penggunaan yang tepat dan aman.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini