jurnalistika.id – Warga dihebohkan dengan keberadaan pagar laut misterius di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, dekat area Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Pagar laut sepanjang hampir 30 kilometer ini terus menjadi tanda tanya besar. Belum diketahui siapa dalang di balik pembangunannya, hingga memicu berbagai spekulasi liar di masyarakat.
Penampakan pagar bambu setinggi sekitar enam meter itu memancing reaksi dari berbagai figur publik. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut menyoroti keberadaan pagar ini.
Begitu juga Denny Siregar, yang menyamakannya dengan mitos Ya’juj Ma’juj.
Baca juga: Pihak PIK 2 Bantah Keterlibatan dalam Pagar Laut Misterius di Tangerang
Namun, respons berbeda datang dari komika Pandji Pragiwaksono. Dalam cuitannya yang dilansir Minggu (12/1/2025), Pandji memberikan jawaban yang tak kalah menggelitik.
“Alien pasti yang bikin,” tulis Pandji.
Pernyataannya ini memancing reaksi kocak dari warganet, yang membanjiri kolom komentar dengan spekulasi berbumbu mitos dan kearifan lokal.
“Jangan salah. Kalau belajar sejarah Nusantara pasti tahu ini hal yang wajar. Bandung Bondowoso aja bisa bangun 999 candi dalam semalam,” tulis salah satu warganet.
Respons lain mengaitkan pagar laut ini dengan legenda Roro Jonggrang.
“Jangan alien dulu lah. Pakai versi kearifan lokal dong, Bang. Ini ada Roro Jonggrang versi modern yang meminta syarat nikah pada Bandung Bondowoso versi modern. Kalau versi lama bangun candi. Versi modern bangun pagar laut,” tulis komentar lainnya.
Baca juga: KPP Ungkap Sebanyak 3.888 Nelayan Terdampak Pagar Laut Misterius di Tangerang
Tak berhenti di sana, warganet juga membawa mitos Sangkuriang ke dalam diskusi.
“Pagar laut 30KM, tidak mungkin dibangun dalam semalam. Kecuali oleh Sangkuriang,” sindir seorang pengguna media sosial.
Pagar misterius ini, yang diduga dibangun dari bambu, terus menjadi perbincangan hangat. Sementara itu, warga sekitar berharap ada penjelasan resmi terkait keberadaan dan tujuan dari pagar laut ini.
Hingga kini, misteri tersebut masih menggantung tanpa jawaban yang pasti.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.