Jurnalistika.id – Purwakarta – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Purwakarta menggelar refleksi peringatan sumpah pemuda dengan menggelar aksi di depan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/10/21).
Puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus itu mengkritisi ihwal pembangunan sumber daya manusia di bidang kepemudaan yang dinilai tidak mengakomodir kaum muda Purwakarta secara menyeluruh.
Baca Juga: Soroti Persoalan PT PITS, FGD Menjadi Awal Pembenahan Bersama
Kordinator Presidium Aliansi BEM Purwakarta, Muhammad Hidayatullah mengatakan, pemuda dalam sejarahnya mempunyai peran besar dalam pembangunan dan pembentukan Negara, proses lahirnya Negara
“Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) timbul dari semangat pemuda, maka dari itu eksistensi pemuda dalam proses bernegara harus dirawat dan dibina agar melahirkan sosok pemimpin di masa depan,” terang Hidayatullah, di depan masa aksi, Kamis (28/10).
Pembangunan Purwakarta sudah 3 tahun di bawah kepemimpinan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Hidayatullah menilai, dalam perencanaan program kerja jangka menengah daerah atau visi dan misi Bupati Purwakarta, kepemudaan tidak menjadi prioritas kebijakan dan programnya.
“Bupati seharusnya menjalankan amanat Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang kepemudaan, menetapkan rencana strategis pembangunan kepemudaaan dan mengoordinasi program pembangunan kepemudaan, sehingga proses pembentukan program kebijakan kepemudaan di daerah jelas dan terencana,” paparnya.
Baca Juga: Ambu Anne Apresiasi Disdik Purwakarta Optimalkan Penguatan Pendidikan Karakter
Berikut 3 tuntutan Aliansi BEM Purwakarta dalam aksi peringatan sumpah pemuda ke-93 :
- Beasiswa pendidikan untuk mahasiswa Purwakarta
2. Penyerapan potensi sumber daya pemuda Purwakarta lebih diperhatikan dan dimanfaatkan.
3. Pembangunan infrastruktur untuk menunjang pembangunan sumber daya manusia di bidang kepemudaan. Dan mempertanyakan matrik program kerja dan evaluasi kepemudaan selama tiga tahun masa jabat Bupati Ambu Anne Ratna Mustika.
Reporter: Aris Rismawan (Biro Jurnalistika Purwakarta)
Editor: Firman Sy