jurnalistika.id – Paguyuban Mahasiswa Rantau Sunda (PMRS) melakukan kunjungan wisata sejarah ke Prasasti Ciaruteun di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Sabtu (29/7/2023). Prasasti Ciaruteun merupakan salah satu dari tujuh prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Pada prasasti yang terbuat dari batu berukuran 200 cm x 150 cm itu, terdapat telapak kaki Raja Purnawarman, raja ketiga Kerajaan Tarumanegara. Selain itu, pada batu ini juga tertulis pesan dalam bentuk puisi menggunakan huruf Pallawa dan Sanskerta.
Pesan dalam bentuk puisi India yang tergores pada Prasasti Ciaruteun itu sebagai berikut:
vikkrantasyavanipateh
crimatah purnnavarmmanah
tarumanagarendrasya
vishnoriva padadvayam
Seperti dilansir kompas.com, arti dari pesan itu berarti “Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
Prasasti Ciaruteun diperkirakan telah berusia ribuan tahun, yang sampai kini masih dapat dilihat dan menjadi tempat wisata bersejarah.
“Senada dengan yang disampaikan Abah Ugan Suganda, selaku pemegang kunci atau kuncen, beliau menyampaikan, jika diuji karbon usia dari batu, Prasasati Ciaruten ini sekitar 180 tahun. Dan merupakan peninggalan tertua di nusantara bahkan belahan dunia,” kata Ketua Umum PMRS, Ihsan Hidayatullah dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (31/7/2023).
Ihsan mengatakan, kegiatan yang dilakukan PMRS mengunjungi situs bersejarah tersebut tak hanya untuk berwisata, lebih dari itu, untuk mengetahui sejarah peradaban yang pernah dilalui leluhur.
“Abah Ugan Suganda pun berharap untuk kedepannya semakin banyak para pemuda yang mau menjaga warisan catatan sejarah ini sehingga tidak akan mudah tergerus oleh zaman,” kata dia.
Sebelumnya, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Mahasiswa Sunda atau PMRS berkunjung ke situs Prasasti Ciaruteun. Kunjungan itu merupakan program kerja dari Bidang Kajian Riset Budaya, bekerjasama dengan Bidang Ekonomi Kreatif.
Kepala Bidang Kajian Riset Budaya PMRS, Siti Sri Rahma, menyatakan, tujuannya melihat prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara itu untuk mengetahui lebih jauh sejarah di baliknya.
“Keberadaan prasasti Ciaruteun ini menjadi bukti historis yang tetap hidup dan bisa eksis mengikuti perkembangan zaman,” kata Rahma.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di Sini.