jurnalistika.id – Tersangka kasus penganiayaan David Ozora, Mario Dandy Satriyo, tampak mengenakan sepatu saat pelaksanaan rekonstruksi. Sementara tersangka kedua Shane Lukas terlihat hanya mengenakan sandal, hal tersebut pun kemudian menjadi sorotan publik.
Ternyata setelah ditelusuri, sepatu yang digunakan Mario Dandy tersebut bukan miliknya, melainkan dipinjamkan dari seorang penyidik bernama Bripka Hary.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan, penggunaan sepatu oleh tersangka Mario merupakan keperluan rekonstruksi. Sebab, penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut termasuk alat kejahatan.
Baca juga: 4 Fakta Terbaru Kasus Mario Dandy Aniaya David, Ada Chat Ancaman Agnes
“Penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut merupakan instrumental delik (alat kejahatan) yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban,” kata Kombes Pol Hengki Haryadi, dikutip dari PMJ News, Senin (13/3/2023).
Selain itu, Hengki menambahkan penggunaan sepatu oleh Mario Dandy saat rekonstruksi juga menyesuaikan pada saat kejadian. Mengingat waktu tersangka melakukan aksinya terhadap korban, dia mengenakan sepatu.
“Saat kejadian MDS menggunakan sepatu saat melakukan penganiayaan dalam bentuk injakan ataupun tendangan ke arah yang vital yaitu kepada dan kepala belakang (tengkuk),” tuturnya.
Polisi Gelar Rekonstruksi Bersama Mario Dandy dan Shane
Sebelumnya, Polda Metro Jaya melaksanakan rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David bersama dua tersangka yakni Mario Dandy dan Shane Lukas. Sebanyak 40 adegan diperagakan dalam proses reka ulang tersebut dan berlangsung di lokasi kejadian, Komplek Green Permata Residence, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3).
Baca juga: AG Tak Dilibatkan Rekonstruksi Kasus Penganiayaan David, Ini Alasan Polisi
Hengki mengatakan, sebelumnya pihaknya hanya menyiapkan 37 adegan, tetapi berkembang menjadi 40 adegan. Penambahan tersebut diperoleh penyidik dari saksi-saksi yang turut melakukan adegan rekonstruksi.
“Dari 37 adegan yang kita siapkan berkembang menjadi 40 adegan. Adegan ke-40 terbagi menjadi dua karena anglenya berbeda, 40 A dan 40 B,” katanya.
“Ini salah satu fungsi dari rekonstruksi. Salah satu saksi mengatakan ada beberapa angle yang belum kita terima,” tambahnya.
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.
(arn/red)