jurnalistika.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan permintaan maaf kepada publik saat masa jabatannya sebagai presiden akan berakhir dalam dua setengah bulan, pada Kamis (1/8/2024) malam.
Dalam acara Mengenang dan Doa Nasional yang digelar di Istana Negara, Jokowi mengakui ketidaksempurnaan pemerintahannya selama hampir satu dekade.
Acara yang dihadiri oleh ratusan orang ini, termasuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan beberapa anggota kabinet, ditandai dengan pembacaan ayat-ayat suci dan doa-doa.
Saat pidato, Jokowi menegaskan bahwa dirinya dan Ma’ruf Amin meminta maaf atas segala kesalahan yang mungkin telah terjadi selama mereka memimpin negeri ini.
“Pada momen yang istimewa ini, di hari pertama bulan Agustus, dengan segala ketulusan hati, izinkanlah saya dan Ma’ruf Amin menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan perlakuan yang tidak baik yang kami lakukan dalam mengemban amanah rakyat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” ucap Jokowi dengan penuh haru.
Baca juga: Jokowi dan Megawati Kasih Thariq dan Aaliyah Massaid Kado Nikah, Ini Isinya
Jokowi juga menyadari bahwa kepemimpinannya tidak bisa memuaskan semua pihak. “Kita sadar bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Saya tidak sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah,” tambahnya.
Acara tersebut juga merupakan pembukaan dari rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, yang puncaknya akan dirayakan pada 17 Agustus mendatang. Ini akan menjadi perayaan Hari Kemerdekaan terakhir bagi Jokowi sebagai presiden.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama memanjatkan doa dan memohon pertolongan Allah SWT agar diberi jalan untuk mewujudkan cita-cita bersama menjadi bangsa yang maju. Semoga Allah SWT mengabulkan doa kita,” tutup Jokowi.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini