jurnalistika.id – Program Makan Bergizi Gratis di kawasan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) harus ditunda pelaksanaannya.
Padahal, sebelumya sudah direncanakan dimulai pada Kamis, 2 Januari 2025. Namun, ternyata Pemkot Tangsel belum bisa menjalankannya karena masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, juga mengaku masih bingung terkait teknis pelaksanannya. Sebab, belum menerima aturan maupun tata caranya.
“Saya masih bingung untuk melaksanakan program Makan Bergizi Gratis di Tangsel, karena belum menerima aturan juklak dan juknis. Caranya belum ada. Supaya tidak salah,” kata Benyamin.
Baca juga: Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak: Diduga Ada 4 Pelaku
Sebagai persiapan awal, Pemkot Tangsel telah menggelar uji coba di sejumlah sekolah. Antara lain di PAUD di Serua, Kecamatan Ciputat, dan SMP Negeri di Kecamatan Serpong.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi hambatan teknis yang mungkin muncul.
Benyamin juga menegaskan bahwa program ini memiliki manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan menurunkan angka stunting.
“Prinsipnya sepakat bahwa ini harus dilaksanakan untuk 250 ribu murid yang akan menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis,” tambahnya.
Namun, Benyamin menegaskan pentingnya mengikuti prosedur yang sesuai aturan agar program berjalan dengan lancar.
“Tapi kan kita tetap harus melakukan sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Alokasikan Anggaran Rp139 Miliar
Pemkot Tangsel telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 139 miliar untuk program ini. Dana tersebut berasal dari penghematan biaya gaji dan kegiatan rapat.
Meski begitu, realisasi program tidak hanya terkendala oleh petunjuk teknis, tetapi juga persoalan dalam sistem pengeluaran anggaran.
Benyamin juga menyoroti potensi kendala jika anggaran diberikan kepada siswa dari keluarga kelas menengah ke atas.
“Anggaran 10 ribu juga mungkin akan menjadi persoalan jika nanti diberikan kepada sebagian siswa yang memang terbilang kelas menengah ke atas,” ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang dijadwalkan dimulai pada 6 Januari 2025. Meski demikian, tanpa pedoman yang jelas, Pemkot Tangsel belum dapat memastikan kapan program ini bisa direalisasikan sepenuhnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.