Jurnalistika.id – Video yang beredar di jagat maya memperlihatkan aula utama Masjid Istiqlal, Jakarta dengan lampu berwarna-warni, Pesan di sejumlah grup WhatsApp tersebut ditambahkan narasi bahwa warna lampu itu identik dengan simbol LGBT.
Narasi itu lantas diperdebatkan, ada yang tidak sepakat dengan pernyataan itu karena warna bersifat universal dan tidak terkait dengan kelompok apapun.
Kepala Biro Humas Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja menegaskan, pemilihan warna lampu tidak dimaksudkan dengan tujuan tertentu. Apalagi jika berkaitan dengan dukungan untuk LGBT.
“Tidak betul dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tata cahaya di Masjid Istiqlal,” kata Endra melansir Asumsi.co, Sabtu (11/9).
Baca Juga: Dear Warga Tangsel, Sebelum Nikah Wajib Bebas HIV/AIDS, Setuju?
Berdasarkan hasil renovasi beberapa waktu lalu, sejumlah titik di Masjid Istiqlal mengalami perbaikan, terdapat juga penambahan lampu untuk memperindah masjid.
Lokasi lampu pintar ini ada di ruang ibadah utama, di kubah dalam, dan kubah luar. Untuk di ruang utama, void masjid dipasangi 300 lampu utama dan 3.300 titik lampu ambiens.
Lampu ini menggunakan red, green, blue, amber, white (RGBAW). Dengan teknologi ini, ruang utama masjid jadi lebih terang tapi tidak panas terik, seperti cahaya yang sedang tertutup awan.
Mengutip Akun Twitter @KemenPU, ada 300 titik lampu utama dan 3.300 titik lampu ambiens yang dipasang di ruang utama. Lampunya menggunakan LED berwarna red green blue amber white (RGBAW).
Secara umum, teknologi ini diberi nama “smart lighting”. Ribuan lampu di Masjid Istiqlal diberikan IP Address yang masing-masingnya mengendalikan 20 lampu.
Settingan lampu lalu diatur melalui aplikasi Pharos dari smartphone yang khusus dipegang pengelola, Berkat teknologi ini, Masjid Istiqlal kini terlihat semakin indah dan nyaman untuk beribadah.
Baca Juga: Fakta! di Kampung Naga Tasikmalaya Tidak Ada Virus Corona
