jurnalistika.id – Mahkamah Konstitusi (MK) menyepakati Suhartoyo menjadi Ketua MK periode 2023-2028. Dia akan menggantikan Anwar Usman yang telah disanksi pencopotan jabatan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada Selasa (7/11/2023) lalu.
Suhartoyo terpilih menjadi ketua MK baru melalui musyawarah mufakat para hakim konstitusi dalam rapat tertutup sebagai mekanisme pertama pemilihan pimpinan MK. Hasil kesepakatan tersebut disampaikan Wakil Ketua MK, Saldi Isra, pada Kamis (9/11).
“Menyepakati Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih adalah Yang Mulia Bapak Dr. Suhartoyo dan Insya Allah akan diambil sumpahnya di ruangan ini,” kata Isra.
Seperti diberitakan sebelumnya, melalui putusan MKMK, Anwar Usman diberhentikan dari jabatan Ketua MK. Sebagaimana diterangkan oleh Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie saat membacakan putusan nomor 2/MKMK/L/11/2023.
Baca juga: Dicopot dari Ketua MK, Anwar Usman Merasa Jadi Objek Politisasi
“Memutuskan, menyatakan, Hakim Terlapor terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap Kode Etik dan Perilaku Hakim Konstitusi sebagaimana tertuang pada Karsa Hutama,” kata Jimly dalam sidang di Gedung MK, Jakarta, Selasa (7/11).
Sapta Karsa Hutama yang dimaksud adalah Prinsip Ketidakberpihakan, Prinsip Integritas, Prinsip Kecakapan dan Kesetaraan, serta Prinsip Independensi. Berdasarkan putusan ini pula, Anwar Usman tidak diperbolehkan memimpin perkara penyelenggaraan pemilihan umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Hakim terlapor tidak berhak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai pimpinan Mahkamah Konstitusi sampai masa jabatan Hakim Terlapor sebagai Hakim Konstitusi selesai,” ujar Jimly.
“Hakim Terlapor tidak diperkenankan terlibat atau melibatkan diri dalam pemeriksaan dan pengambilan keputusan dalam perkara perselisihan hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD,” pungkasnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
