jurnalistika.id – Sejarah Perang Badar menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang tak pernah pudar dalam ingatan umat Islam. Peristiwa besar ini lebih dari sekadar kisah perang biasa, melainkan simbol perjuangan, keyakinan, dan bukti pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang teguh membela kebenaran.
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah (624 M). Kejadian ini menjadi titik awal kemenangan umat Islam melawan kezaliman dan penindasan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Lalu bagaimana sejarah Perang Badar dan apa yang menyebabkan pertempuran ini pecah? Berikut ulasannya.
Sejarah Perang Badar
Latar belakang Perang Badar tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang penindasan yang dialami umat Islam di Makkah. Ketika Rasulullah SAW menyampaikan dakwah Islam, kaum Muslimin menjadi sasaran intimidasi, kekerasan, hingga pengusiran.
Banyak sahabat Nabi yang kehilangan harta benda mereka, dipukul, bahkan ada yang dibunuh dengan keji. Hijrah ke Madinah seolah menjadi titik harapan baru. Namun, tekanan dari kaum Quraisy tidak berhenti.
Baca juga: 7 Perang Terbesar Islam Zaman Rasulullah, Lengkap dengan Waktu Kejadian
Kaum Quraisy tidak hanya berusaha menghancurkan Islam secara ideologis, tetapi juga secara ekonomi. Kaum Muslimin yang berdagang sering dirampok dan dipersulit.
Perang Badar sendiri dipicu oleh informasi tentang kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Kafilah ini membawa harta kekayaan dalam jumlah besar dari Syam menuju Makkah.
Kabar ini sampai ke Rasulullah SAW di Madinah, dan beliau memutuskan untuk menghadang kafilah tersebut sebagai langkah strategis demi mengimbangi kerugian kaum Muslimin akibat perlakuan Quraisy.
Namun, takdir berkata lain. Penyergapan yang awalnya dirancang sederhana justru berubah menjadi pertempuran besar ketika Abu Sufyan mengirim utusan ke Makkah untuk meminta bala bantuan.
Sebanyak seribu orang prajurit Quraisy, lengkap dengan perlengkapan perang, berangkat menuju Badar untuk menghadapi pasukan Muslim yang hanya berjumlah 313 orang.
Pertempuran di Lembah Badar
Badar adalah sebuah lembah subur dengan sumber mata air yang menjadi saksi bisu pertempuran pertama umat Islam. Meski pasukan Muslim jauh lebih kecil, semangat mereka tak tergoyahkan.
Rasulullah SAW memimpin langsung pasukan ini dengan membagi umat Islam ke dalam dua kelompok utama: kaum Muhajirin yang berasal dari Makkah, dan kaum Anshar yang merupakan penduduk asli Madinah.
Pertempuran dimulai dengan duel antarjawara dari kedua pihak. Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW, menjadi salah satu pahlawan yang berhasil menaklukkan lawannya dari Quraisy.
Duel ini menjadi pembuka serangkaian pertempuran sengit yang berlangsung sepanjang hari, dihujani panah dan senjata tajam dari kedua belah pihak.
Baca juga: Sejarah Perang Uhud: Kekalahan Umat Islam dari Kaum Quraisy
Namun, keajaiban terjadi. Dalam suasana yang sangat genting, Allah menurunkan bala bantuan berupa seribu malaikat yang hadir di medan perang.
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an, Surat Al-Anfal ayat 9. Dengan pertolongan Allah dan semangat juang yang tinggi, pasukan Muslim berhasil memukul mundur Quraisy.
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ ٩idz
Latin: tastaghîtsûna rabbakum fastajâba lakum annî mumiddukum bi’alfim minal-malâ’ikati murdifîn
Artinya: (Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia mengabulkan(-nya) bagimu (seraya berfirman), “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS. Al Anfal:9)
Lebih dari 70 pasukan Quraisy tewas, termasuk beberapa pemimpin utama mereka, sementara sisanya melarikan diri dengan kekalahan telak.
Makna Kemenangan Perang Badar
Kemenangan dalam Perang Badar bukan hanya soal angka atau strategi. Ini adalah kemenangan iman atas kezaliman, keyakinan atas ketidakadilan, dan bukti bahwa pertolongan Allah selalu dekat bagi mereka yang berjuang di jalan-Nya.
Kaum Muslimin yang sebelumnya dianggap lemah oleh kaum Quraisy menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang tak bisa diremehkan. Perang Badar menjadi simbol awal kebangkitan umat Islam di jazirah Arab.
Lebih dari itu, kemenangan ini mengangkat moral kaum Muslimin, meneguhkan keimanan mereka, sekaligus menjadi peringatan bagi musuh-musuh Islam bahwa kezaliman tak akan pernah menang melawan kebenaran.
Pelajaran dari Perang Badar
Perang Badar mengajarkan bahwa kemenangan tidak ditentukan oleh jumlah atau kekuatan material semata, tetapi oleh keimanan, kesabaran, dan usaha yang sungguh-sungguh.
Rasulullah SAW dan para sahabat menunjukkan bahwa keyakinan yang kokoh kepada Allah adalah senjata terkuat dalam menghadapi tantangan apa pun.
Kisah ini juga mengingatkan umat Islam untuk tidak pernah berputus asa, meskipun berada dalam keadaan sulit. Sebagaimana Allah menolong kaum Muslimin di Badar, Dia pun akan menolong siapa saja yang berjuang di jalan kebenaran dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.