Jurnalistika.id – Dalam mendukung pemerintah untuk mencegah Covid-19, Sinar Mas dengan inisiatif melakukan Vaksinasi Gotong Royong sebagai momentum percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19, khususnya di lingkup manufaktur.
“Menjadi perusahaan yang memvaksinasi karyawan melalui payung Vaksinasi Gotong Royong tidak semata upaya melindungi karyawan kami, namun lebih luas lagi adalah komitmen sektor industri guna bersama-sama mempercepat terbangunnya kekebalan komunitas guna memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin jelang pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Sektor Makanan di pabrik Sinar Mas Agribusiness and Food di Marunda, Kabupaten Bekasi.
Rencananya Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri terkait turut hadir secara virtual dalam vaksinasi yang berpusat di Jababeka, Cikarang, Bekasi, Selasa (18/05/2021).
Baca juga: Peringati Hari Buku Nasional, 70 Persen Tingkat Gemar Membaca di Tangsel
Sebanyak 580 karyawan di Marunda Refinery Sinar Mas Agribusiness and Food mendapatkan vaksinasi menggunakan vaksin Sinopharm, untuk kemudian secara bertahap menjangkau hingga 3.000 karyawan.
Tak sendirian di antara 17 perusahaan yang mengawali Vaksinasi Gotong Royong, bergabung juga Asia Pulp & Paper (APP), Sinar Mas memvaksinasi 4.000 orang karyawannya di PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill.
“Pada prinsipnya ketika pandemi ini cepat terselesaikan, pemulihan ekonomi juga akan semakin cepat. Jadi dengan partisipasi Kami dengan menyediakan vaksinasi gotong-royong kepada seluruh karyawan/ti, maka diharapkan percepatan ekonomi akan semakin cepat juga,” tambah Wakil Presiden Direktur PT Indah Kiat Pulp & Paper, Suhendra Wiriadinata.
Baca juga: Jelang Lebaran di Tangsel, Pilar: Ziarah Kubur Diperoleh Dengan Penerapan Prokes
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), kegiatan yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini menjadi tanggungan sektor industri, dan mesti berlangsung di luar fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah. Vaksin yang digunakan pun berbeda dengan program pemerintah yang tengah berlangsung.