jurnalistika.id – Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain di matchday ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Kamis (10/10/2024) malam WIB.
Pertandingan ini akan digelar di Stadion National, Riffa, yang membawa kenangan pahit bagi skuad Garuda. Pada tempat yang sama, 12 tahun lalu, Indonesia mengalami kekalahan telak dengan skor 10-0 dari Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, tampak terkejut ketika mendengar kisah tersebut. Dalam video yang dirilis PSSI, Shin terlihat melongo dan seolah tidak percaya dengan informasi yang disampaikan.
Baca juga: Menanti Ketangguhan Mees Hilgers Jaga Pertahanan Timnas Indonesia
Namun, ia menegaskan fokus tim saat ini adalah bagaimana memenangkan pertandingan dengan gaya permainan yang mereka inginkan. Bukan untuk membalas dendam atas kekalahan memalukan di masa lalu.
“Dibandingkan balas dendam, lebih baik kami fokus kepada permainan kami, bagaimana kami memenangkan pertandingan ini dengan permainan yang kami suka, permainan yang kami mau,” ujar Shin Tae Yong tegas.
Pertandingan ini akan menjadi pertemuan pertama antara Indonesia dan Bahrain sejak kekalahan telak di tahun 2012.
Kala itu, Timnas Indonesia tidak tampil dengan kekuatan penuh akibat adanya dualisme kepemimpinan di PSSI. Kondisi ini tentu mempengaruhi komposisi tim.
Delapan pemain starter bahkan melakoni debut mereka di laga tersebut. Situasi semakin buruk ketika kiper Samsidar harus keluar lapangan setelah mendapatkan kartu merah di menit kelima. Akibatnya, Indonesia bermain dengan sepuluh orang selama hampir seluruh pertandingan.
Kekalahan besar itu sempat menjadi sorotan internasional. FIFA bahkan melakukan investigasi, karena muncul dugaan adanya match fixing. Mengingat Bahrain membutuhkan kemenangan besar untuk bisa lolos ke babak berikutnya.
Mereka harus menang dengan selisih sembilan gol agar bisa mengungguli Qatar dalam perebutan tiket ke fase selanjutnya.
STY Belum Beri Taktik Penuh
Menjelang laga ini, Shin Tae-yong mengaku belum memberikan materi taktik secara penuh kepada para pemain, mengingat beberapa dari mereka baru bergabung dengan tim.
Fokus latihan lebih banyak diarahkan untuk menjaga kondisi fisik pemain.
“Latihan lebih kepada menjaga kondisi, dan kemarin (Senin) ada sedikit latihan taktik. Nantinya juga akan diimbangi antara menjaga kondisi dan latihan taktik,” jelas Tae-yong.
Setelah persiapan yang terus berjalan, skuad Garuda diharapkan mampu tampil solid. Juga harus fokus pada performa untuk meraih hasil terbaik di laga nanti, sekaligus mengubur memori buruk kekalahan telak 12 tahun lalu di Riffa.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini