jurnalistika.id – Tagar #PeringatanDarurat menghiasi halaman media sosial X (dulunya Twitter) hingga menjadi salah satu kata kunci yang trending. Netizen meramaikan tagar tersebut dengan berbagai kritikan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat.
Gambar Burung Garuda dengan tulisan Peringatan Darurat pun ramai-ramai dibagikan. Mulai dari yang berlatar hitam, merah, hingga biru. Terdapat pula beberapa poster sindiran terhadap kebijakan pemerintah.
Salah satu sorotannya adalah tentang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang disebut-sebut terdampak akibat adanya efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Heboh KIP Terdampak Efisiensi Anggaran, Kemendikti Buka Suara
Netizen menilai apabila ada pemotongan terhadap KIP Kuliah sebagai imbas dari efisiensi anggaran merupakan langkah yang kurang tepat. Mereka menilai seharusnya program bantuan ini tidak dipotong melainkan ditelaah untuk menghindari salah pemberian.
“KIPK itu seharusnya ditelaah untuk menghindari salah pemberian, bukan dipotong. Jadi, dana KIPK yang dibatalkan untuk mahasiswa yang ga memenuhi itu bisa dialihkan ke mahasiswa lain,” bunyi salah satu gambar yang dibagikan beserta gambar Burung Garuda berlatar hitam.
“Kalau dipotong, jadi beda arti. Selama ini, yang diprotes sama orang itu soal implementasinya yang dimanfaatkan. Jadinya ada mahasiswa yang mampu tapi ambil KIPK. Bukan pagu dananya,” lanjut bunyi tulisannya.
Mereka berharap dengan adanya protes ada peninjauan ulang agar pemberian lebih tepat sasaran.
Keterangan dalam gambar itu juga menyinggung soal pemotongan anggaran dari 14 triliun menjadi 1 triliun. Jumlahnya dirasa sangat jauh, sehingga ditakutkan banyak yang layak dapat KIPK menjadi tidak dapat.
Poster Satir hingga Ajakan Aksi
Trendingnya tagar #PeringatanDarurat di X juga disertai banyak poster satir terhadap kebijakan pemerintah. Seperti poster yang memperlihatkan seorang ayah yang tampak menenangkan anaknya dari kegelisahan, lalu disertai tulisan “Kita Susah Bukan Karena Nasib, tapi Kebijakan Tolol Pemerintah, Nak.”
Tak hanya itu, dalam tagar #PeringatanDarurat juga terlihat ada beberapa poster ajakan konsolidasi untuk menggelar aksi.
Dipantau pada Jumat (14/2/2025) per pukul 14.34 WIB, tagar #PeringatanDarurat masih berada di trending. Sebanyak 55.1 K post ikut meramaikan tagar ini.
Respons Pemerintah
Pemerintah telah memberikan respons terhadap adanya efesiensi anggaran di sejumlah kementerian. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan anggaran untuk beasiswa hingga operasional pendidikan tidak terkena dampak kebijakan ini.
“Jadi pemerintah memastikan bahwa layanan pendidikan yang seperti apa misalnya, daya operasional perguruan tinggi itu tidak akan terdampak. KIP (Kartu Indonesia Pintar) tidak akan terdampak. Beasiswa-beasiswa akan dilanjutkan,” kata Hasan ditemui di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Jumat (14/2) dikutip Antara.
Hasan memastikan besiswa termasuk ke dalam empat hal yang tidak terdampak efisiensi anggaran. Keempatnya adalah gaji pegawi, prioritas pegawai, layanan publik, dan bantuan sosial.
Adapun pendidikan menurut Hasan termasuk ke dalam bagian dari layanan publik. Karenanya, beasiswa menurutnya tidak terdampak.
“Jadi percayalah bahwa kalau yang dikhawatirkan adalah biaya kuliah, kalau yang dikhawatirkan adalah soal KIP kuliah, yang dikhawatirkan soal apa lagi? Beasiswa? Itu merupakan bagian dari layanan yang dijamin oleh pemerintah akan dipenuhi,” kata Hasan.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.