jurnalistika.id – Bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada 3 Desember 2024.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 10 orang meninggal dunia. Sementara dua lainnya masih dinyatakan hilang akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai titik.
Juru Bicara BNPB Abdul Muhari menyebutkan, proses pencarian korban akan terus dilakukan meski terkendala cuaca. Meski begitu, petugas masih berada di lapangan melanjutkan pencarian.
“Ini akan terus dilakukan proses pencarian ini, sehingga kita harapkan bisa ditemukan,” jelas Abdul dalam Disaster Briefing BNPB, Senin (9/12/2024).
Baca juga: BNPB Siapkan Jembatan Darurat di Sukabumi, Akses Bantuan Dipercepat
Hujan deras selama beberapa hari memicu berbagai bencana hidrometeorologi. Di antaranya tanah longsor yang terjadi di 66 titik, banjir di 35 titik, angin kencang di 15 titik, dan pergerakan tanah sebanyak 17 titik.
Secara keseluruhan, sebanyak 166 titik bencana tersebar di 39 kecamatan terdampak.
Fase Tanggap Darurat: Fokus Akses dan Pasokan BBM
Kepala BNPB Suharyanto memastikan fase tanggap darurat berjalan dengan cepat dan tepat. Akses jalan yang sebelumnya tertutup kini sudah bisa dilalui, meski masih memerlukan kehati-hatian.
“Saya mencatat, Alhamdulillah, kondisi jalan sudah bisa dilewati semua, meskipun perlu kehati-hatian. Ini nanti, tolong semua untuk fokus ke situ, jangan sampai masih ada rakyat yang terisolir,” tegas Suharyanto dalam Rapat Koordinasi di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Minggu (8/12/2024).
Selain akses jalan, Suharyanto menekankan pentingnya menjaga kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM).
“Kemudian juga pendistribusian pasokan BBM yang Alhamdulillah sudah ada, terima kasih Pak Bupati beserta Pertamina dan jajaran, tolong ini diikuti terus jangan sampai ketersediaan dan pasokan BBM ini tersendat,” imbuhnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini