jurnalistika.id – Ketua Umum Pengurus Cabang Inisiator Perjuangan Ider Rakyat (PC INSPIRA) Tangerang Selatan Fitra Nanda memuji langkah konkrit Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait Perubahan Materi Ujian Praktek Surat Izin Mengemudi (SIM) C bagi pengendara Sepeda Motor.
Jenderal Sigit juga dinilai sukses dalam pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Sikap responsif, tanggap, cepat Kapolri dalam menentukan kebijakan merealisasikan apa yang menjadi kesulitan di masyarakat sangat perlu diapresiasi. Langkah ini bukti Polri responsif atas keluhan masyarakat mengenai ujian SIM dan TPPO,” kata Fitra dalam keterangannya, Minggu (20/8/2023).
Mengenai perubahan praktik pembuatan SIM, semula ujian angka 8 kini dihapus di ganti dengan angka ‘S’,l. Kemudian materi zig-zag atau slalom juga dihapus dari ujian SIM.
Perubahan lainnya dalam uji praktik SIM adalah dimensi lebar sirkuit yang tadinya sempit, kini dibuat lebih lebar, ini mulai di berlakukan jumat (4/8/2023) di Satpas seluruh Indonesia.
Terkait TPPO, Fitra mengatakan, kepolisian di bawah komando Jenderal Sigit terbukti meningkatkan efektivitas sesuai instruksi Presiden Jokowi. Presiden memerintahkan Kepolisian untuk menindak tegas TPPO.
Jenderal Sigit kemudian menindaklanjuti perintah itu dengan membentuk Satgas TPPO yang dipimpin Irjen Asep Edi Suheri. Tak lama, tim itu mengamankan sedikitnya 900 orang yang diduga terlibat TPPO.
Para tersangka tersebut diamankan dari seluruh wilayah Indonesia. Hal itu diungkapkan Listyo Sigit seusai meninjau kesiapan kegiatan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Apresiasi sebesar-besarnya dari kami kepada polri yang sukes menerima keluhan masyarakat mengenai prosedural pembuatan praktik SIM yang rumit menjadi mudah. Serta kami nilai sukses dalam menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah, namun tegas ketika berhadapan dengan seluruh masyarakat sesuai dengan tagline Presisi (prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan),” tutup Fitra.
Baca berita Jurnalistika lainnya di google news, klik sini.