jurnalistika.id – Bencana gempa bumi dengan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024). Kabupaten Bandung menjadi daerah yang terdampak paling parah, terdapat ribuan rumah rusak dan banyak warga yang mengungsi.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, hingga Rabu pukul 23.59 WIB, tercatat sebanyak 532 rumah mengalami kerusakan berat dan 475 rumah rusak ringan, menjadikan total rumah yang terdampak sebanyak 1.007 unit. Selain itu, ada 1.264 rumah lainnya terkena dampak guncangan gempa.
Fasilitas publik juga mengalami kerusakan, termasuk 8 fasilitas kesehatan, 31 sarana pendidikan, 55 rumah ibadah, dan 2 perkantoran.
Baca juga: Imbas Gempa Bandung, Sejumlah Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Dibatalkan
Lebih dari 21.000 orang terdampak langsung oleh gempa ini. Ada 710 warga harus mengungsi dan 78 orang mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan.
Pengungsian saat ini dilakukan di beberapa lokasi, seperti di Lapangsari Kecamatan Kertasari, Masjid Al-Thohiriyah, Masjid Al-Barokah, dan kebun RW 16. BPBD Jabar memperkirakan kerugian akibat gempa ini mencapai hampir Rp 299 miliar.
Dalam situasi ini, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menerangkan kebutuhan mendesak bagi para korban adalah tenda pengungsian, makanan, air bersih, dan toilet darurat.
“Yang urgent pertama adalah tenda pengungsi, kemudian air, makanan, jangan sampai mereka terlantar,” ujar Bey pada Rabu (18/9).
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Bandung, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Bey juga menyampaikan bahwa saat ini evakuasi korban tengah dilakukan dan para pengungsi akan ditempatkan di tenda-tenda yang didirikan di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Pemerintah daerah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat pengiriman bantuan, termasuk toilet portabel dan logistik lainnya.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini