Jurnalistika.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta kembali menggelar Gerakan pendidikan karakter 7 poe atikan istimewa yang dihelat setiap hari Kamis dengan mengusung tema ‘Nyanding Wawangi’ melalui pembiasaan pengumpulan beas kaheman (Beras Berkah).
Para Siswa diwajibkan untuk membuat Kanjut Kunang untuk membungkus beras tersebut.
“Ada yang berbeda pada pengumpulan beras pada hari Kamis ini, yakni tidak boleh menggunakan plastik untuk membawa beras melainkan harus menggunakan kantong dari kain yg dibuat sendiri oleh siswa yang biasa disebut kanjut kunang dalam bahasa Sunda,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, Kamis (28/10/21).
Ditemui di SMPN 7 ketika mendampingi Bupati Purwakarta, Purwanto menjelaskan bahwa penggunaan kanjut kunang yang dibuat sendiri oleh siswa merupakan bagian dari pendidikan karakter dalam menanamkan ketekunan, keuletan dan keterampilan diri.
Penggunaan plastik kèrèsèk menurut Purwanto diyakini akan mencemari lingkungan dan ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan pada pendidikan Tatanen di Balè Atikan.
Bisa dibayangkan jumlah siswa SD dan SMP itu ada 136.999 jika semua membawa beras dengan plastik pada hari itu maka akan ada sampah plastik dalam jumlah banyak apalagi jika dijumlahkan dalam waktu satu bulan dan seterusnya.
“Kita ingin mendidik karakter dan memberikan manfaat pada sesama melalui beras pèrèlèk, tapi caranya juga tidak boleh bertentangan dengan kaidah kehidupan lingkungan. Kita ingin anak-anak kita mempunyai kesadaran ekologis dengan menggunakan kanjut kundang bukan plastik dalam membawa beras pèrèlèk,” terang Purwanto.
Baca Juga: Ambu Anne Apresiasi Disdik Purwakarta Optimalkan Penguatan Pendidikan Karakter
Upaya tersebut sudah membuahkan hasil dan terkumpul sekitar 16.941 kilogram dan telah disalurkan langsung oleh peserta didik kepada warga sekitar dengan jumlah sasaran 5.336 orang.
Purwanto mengatakan, penyaluran pèrèlèk beas kaheman itu dilakukan langsung oleh peserta didik atas bimbingan para guru.
“Penerima bantuan adalah sesama peserta didik dan warga masyarakat sekitar sekolah yang layak dibantu,” kata Purwanto.
Ia juga mengatakan, hal tersebut sebagai bentuk pembelajaran aplikatif menumbuhkan nilai-nilai gotong royong, empati dan saling berbagi.
“Intensitas nilai ini merupakan ikhtiar kongkrit yang terintegrasi dengan pembelajaran ditiap satuan pendidikan di Kabupaten Purwakarta,” jelas Purwanto.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda Ke-93, Aliansi BEM Purwakarta Bawa 3 Tuntutan
Adapun rincian penerimaan beas kaheman dari staf dan pejabat disdik 30 kg, SD 13.395 kg, SMP 3.486 kg dan TK 30 kg dari data ini kalau dalam bentuk uang terkumpul 134.659.465 rupiah dan semuanya telah disalurkan kepada yang berhak menerima.
Berdasarkan amatan langsung di lokasi, semua siswa SD dan SMP pada hari Kamis tadi semua serentak sudah menggunakan kanjut kundang dalam membawa beras pèrèlèk.