Jurnalistika.id – Pemerintah meluncurkan program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA). Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM yang dipimpin Arifin Tasrif dan Kemendikbud Ristek yang dipimpin Nadiem Makarim.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, program ini merupakan studi independen yang menjadi bagian Kampus Merdeka. Tujuannya untuk mengembangkan inovasi pemanfaatan listrik tenaga surya yang ramah lingkungan.
“Kami optimistis pemanfaatan solar rooftop dapat dipercepat untuk itu dibutuhkan peran aktif semua pihak tak terkecuali khususnya mahasiswa dan generasi muda. Untuk memfasilitasi hal tersebut Kementerian ESDM dan Kemendikbud Ristek membuat program GERILYA,” ujar Arifin dalam launching GERILYA, Jumat (13/8).
Baca Juga: Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Tuai Polemik, Fadli: Tak Ada Sense of Crisis
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim berkomitmen meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam menemukan pemecahan dari tantangan terkait energi bersih. Dia berharap dari program ini akan ada inovasi baru dan tokoh baru dari kalangan mahasiswa.
“GERILYA salah satu kegiatan studi independen kampus merdeka yang melahirkan aktivis energi bersih dengan kecerdasan berinovasi,” kata dia.
“Selama satu semester, peserta GERILYA akan belajar secara mandiri dan bersama mentor untuk dapat mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya atap sebagai inovasi solusi energi bersih,” lanjutnya.
Baca Juga: Mendikbud Beri Tenaga Pendidik 1,8 Juta, Termasuk Guru dan Dosen Honorer
Adapun program GERILYA untuk mahasiswa akan dilakukan dalam 1 semester.
Seperti dilihat dari website resmi Kementerian ESDM, dalam pelaksanaanya terdiri dari 10 pekan courses dan 12 pekan team-based project.
Mahasiswa yang ingin mendaftar bisa mengunjungi website resmi Kementerian ESDM.
Kriteria Mahasiswa Mengikuti Program Gerilya
- Mahasiswa program studi S1/Pendidikan vokasi jurusan eksakta;
- Mahasiswa perguruan tinggi aktif minimal semester 5;
- IPK minimal 2,5;
- Memiliki motivasi tinggi untuk memajukan energi terbarukan di Indonesia;
- Pernah memiliki pengalaman organisasi di lingkungan kampus maupun luar kampus (tingkat koordinator ke atas adalah nilai tambah):.
