jurnalistika.id – Siswa SMA yang melakukan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2022 ialah siswa yang sejak masuk ke jenjang SMA menjalani masa belajarnya secara online. Hal tersebut sebagai dampak langsung dari pandemi Covid-19 yang mulai merebak di Tanah Air pada 2019.
Seperti diketahui, UTBK tahun 2022 sudah berjalan di sekolah jenjang SMA mau pun sederajat. UTBK sendiri merupakan tes masuk ke Perguruan Tinggi (PT). Adapun lembaga yang melaksanakannya ialah Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). LTMPT menyelenggarakan UTBK setiap tahun.
Baca juga: Pendaftaran SBMPTN 2022 Dibuka Hari Ini Jam 15.00 WIB Via Laman LTMPT
Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten, meskipun para siswa tampak antusias mengikuti UTBK 2022 secara online, tidak menutup kemungkinan mereka kesulitan saat mempersiapkan ujian. Terutama, karena selama masa SMA, masa belajar mereka kebanyakan dilakukan secara online.
Salah satunya Rafael Ezra, pelajar di SMA N 2 Kota Tangerang Selatan ini mengaku siap menghadapi UTBK tahun ini. Kepada kabar6.com, ia mengatakan, kerap menambah pemahaman akan mata pelajaran dari sekolah lewat aplikasi belajar yang diaksesnya secara online.
“Udah lumayan siap. Semenjak belajar di sini online semua, jadi buat maksimal waktu belajarnya lebih optimal. Bisa belajar kapan aja,” ujarnya di SMA Negeri 2 Kota Tangsel, Setu, Selasa (17/4/2022).
Meskipun demikian, Ezra mengakui, ada kesulitan saat mencoba memahami materi pelajaran secara online. Terutama, kata dia, saat ada soal yang tidak ia pahami, ia tidak dapat bertanya lebih dalam.
“Kalau ada materi yang kurang paham, kadang kesulitan aja mencari taunya itu, jadi harus banyak tanya ke guru sebenarnya,” kata siswa yang menargetkan bisa lolos ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut.
Baca juga: Peserta PPG Daljab 2022, Ini Link Download Kisi-kisi Seleksi Akademik
Begitu pun Othniel Haziel, siswa yang berharap dapat menembus kampus Universitas Indonesia (UI) Depok ini mengaku siap mengikuti UTBK.
Ia mengaku siap itu karena kerap mengikuti kursus atau les secara online via aplikasi belajar atau YouTube.
“Semua ada, asal kita ada niat. Saya juga ikut Les di online seperti RuangGuru atau yutub, pembahasan soal di google, sama nanya ke senior saya yang kuliah, dan guru saya,” jelasnya.
Meski begitu, Ia mengakui bahwa belajar secara online yang ia jalani selama hampir 3 tahun si SMA tersebut menyulitkannya dalam memahami materi pelajaran.
Karena belajar dilakukan di rumah, kata dia, banyak halangan seperti ingin bermain bersama teman, buka Instagram dan sebagainya.
“Kesulitan sendiri banyak online sendiri berarti di rumah, kadang banyak halangan seperti main, seperti scroll-scroll IG terus, rebahan, itu ga enaknya online, susah me-manage (mengatur, red) waktunya juga,” tuturnya.
“Kalau di sekolahan kan enak, ada jam pelajaran nya ada gurunya. Kalau lewat online juga kadang gurunya ngeread (dibaca, red) doang, kadang dijawab singkat,” tutupnya.
Baca berita dan informasi lainnya di Google News
