jurnalistika.id – Pemerintah Swedia mengeluarkan surat izin perburuan kucing liar jenis lynx. Izin tersebut sontak ditentang kalangan aktivis satwa dunia.
Kebijakan pemerintah Swedia itu dinilai tidak tepat mengingat kucing jenis lynx merupakan spesies yang terancam punah. Aktivis dan pelestari satwa liar menggelar aksi protes bersama. Mereka sepakat menentang kebijakan tersebut.
Dikutip dari The Guardian, administrator Swedia mengizinkan pembantaian 201 ekor kucing lynx pada Maret 2022. Jumlah tersebut bertambah dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Pemerintah beralasan kebijakan itu perlu diambil untuk “menyelamatkan ekosistem”. Namun alasan tersebut tidak diterima para aktivis satwa liar. Mereka menilai Linx merupakan spesies kucing yang tak berbahaya bagi manusia.
Aktivis satwa menuding yang dilakukan pemerintah Swedia hanya untuk menarik minat turis atau para pemburu untuk bersenang-senang di negara tersebut.
Akhirnya aktivis satwa liar meminta Uni Eropa untuk mengambil sikap atas kebijakan yang dianggap melanggar undang-undang lingkungan itu.
Mengenal kucing liar lynx
Dikutip dari National Geographic, Lynx merupakan kucing liar yang hidupnya soliter dan umum ditemui di hutan Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Nama lynx sendiri diambil dari bahasa Yunani yang berarti “bersinar”, karena mata reflektif yang mereka miliki.
Ciri khas dari lynx sendiri yaitu, rambut yang menonjol di atas telinganya, juga memiliki ekor yang pendek-gemuk dengan ukuran tubuh yang sedang. Umumnya lynx sering dijumpai dengan warna coklat muda, merah, atau abu-abu dengan bintik-bintik gelap yang berfungsi untuk kamuflase.
Uniknya bulu kucing ini akan tumbuh lebih tebal ketika musim dingin untuk membuat mereka tetap merasa hangat. Kucing ini juga gampang dikenali dari jumbai rambut di ujung telinga, bulu seperti janggut di sekitar pipi, kaki panjang, dan ekor pendek dengan ujung hitam.
Telinga berumbai lynx mungkin berfungsi seperti antena untuk membantu mereka mendengar, mendeteksi gerakan di atas kepala mereka. Lynx juga merupakan hewan pemburu yang terampil berkat pendengaran dan penglihatannya yang sangat baik.
Hebatnya lagi mereka dapat melihat mangsa dari jarak 76 meter. Untuk habitat dari kucing ini, biasanya mereka akan tinggal di hutan lebat karena memiliki banyak tempat berlindung atau kamuflase yang baik untuk menyergap mangsanya.
Lynx juga tidak dapat mengejar mangsa jarak jauh, sehingga begitu mereka melihat targetnya, mereka akan mengintainya perlahan dan menerkamnya di saat yang tepat. Mereka akan menerkam dan mencengkeram mangsanya dengan cakar depan, lalu membunuhnya dengan gigitan di tenggorokan.
Baca berita dan ikuti jurnalistika di Google News, klik di Sini.