jurnalistika.id – Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Pamulang (Unpam) menggelar seminar nasional bertajuk ‘Kurikulum Merdeka Bermuatan Profil Pelajar Pancasila’.
Seminar yang mengangkat tema hangat di dunia pendidikan tentang penerapan kurikulum merdeka itu berlangsung secara virtual melalui media Zoom, Kamis (16/12).
Kurikulum merdeka resmi diluncurkan Kemdikbudristek pada bulan Februari 2022, ini menjadi salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam penguatan profil pelajar Pancasila.
Kurikulum tersebut memuat salah satu program, yakni Merdeka Belajar. Program ini bertujuan agar lembaga pendidikan dapat mengarahkan siswa memilih subjek pembelajaran sesuai minatnya.
Sehingga, siswa dapat lebih mengoptimalkan kemampuannya untuk menghasilkan karya yang paling baik untuk bangsa Indonesia.
Kemdikbudristek sendiri, menekankan enam dimensi yang sebagai profil pelajar Pancasila. Anatar lain, beriman yakni bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebinekaan Global, dimensi gotong royong, bernalar kritis, Mandiri, dan kreatif.
Untuk mencapai hal itu, tentunya tak hanya menekankan kepada kompetensi pendidik itu sendiri. Lembaga pendidikan juga perlu menguatkan kultur belajar sehingga setiap sasaran dari program ini dapat terwujud.
“Penguatan kultur pada lembaga pendidikan ini menjadi suatu hal yang penting karena dapat mendorong terbentuknya stabilitas dan dinamika sosial yang berkualitas,” ujar Prof. Dr. Sri Setyaningsih, M.Si, salah satu narasumber dalam seminar itu.
Kaprodi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan ini mengungkapkan, terdapat dua karakter yang harus lembaga pendidikan kuatkan. Yakni karakter humanis dan karakter religius.
Karakteristik humanis, kata dia, mengacu pada budaya saling menghargai, peka terhadap lingkungan sekitar, dan upaya pada peningkatan budaya literasi.
Sedangkan karakteristik religius, papar dia, mengacu pada budaya memperkokoh keimanan dan sikap toleransi.
Menurut Sri, yang tak kalah penting, kultur tersebut bertujuan agar lingkungan pendidikan kondusif sehingga konflik yang ada tidak menggangu peningkatan mutu pendidikan.
Penulis: Maulana Iman Jaya, Mahasiswa Program Studi PPKn, Universitas Pamulang.
Baca berita lainnya di Google News, klik di Sini.