jurnalistika.id – Candi Borobudur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Candi Prambanan di Jawa Tengah resmi dimanfaatkan sebagai tempat ibadah massal bagi umat Hindu dan Buddha Sedunia.
Total ada empat Candi di dua Provinsi tersebut yang menjadi tempat ibadah. Candi Prambanan menjadi lokasi peribadatan umat Hindu, sedangkan Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut untuk umat Buddha.
Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X berharap, hal tersebut menjadi semangat terwujudnya moderasi beragama, kohesi sosial dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Sultan keraton Yogyakarta itu mengatakan, pemanfaatan keempat candi untuk tujuan religi ini akan berfokus pada nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari situs tersebut.
Sehingga masyarakat tak hanya akan melihat keindahan candi, namun menjadi pusat kegiatan peribadatan umat Hindu dan Buddha.
“Pemanfaatan dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian cagar budaya dan nilai-nilainya serta tidak bertentangan dengan regulasi baik dari Pemerintah Indonesia maupun UNESCO,” ucap Sultan.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Siti Hartati Murdaya mengatakan, pemanfaatan Candi sebagai pusat ibadah akan mampu mendongkrak aspek lainnya.
“Dengan menampilkan spirit agama pada candi-candi yang ada saya yakin suasana akan lebih hidup. Tidak sekadar datang foto-foto, namun untuk retreat, belajar lebih banyak, menampilkan semangat welas asih cinta kasih sesuai apa yang diajarkan semua agama,” ujarnya.
Borobudur dan Prambanan Bukan Sekedar Untuk Kepentingan Konservasi Semata
Di kesempatan serupa, Koordinator Stafsus Presiden RI, Ari Dwipayana mewakili umat Hindu juga mengucap terima kasih kepada Pemerintah yang tak membatasi candi untuk kepentingan konservasi semata.
“Saya kira jalan yang sudah dibuka sangat lebar ini akan sangat berarti dan bermakna bagi umat Hindu. Khususnya dalam menjalankan ibadah,” tuturnya.
Dwipayana mengatakan, Candi Prambanan selama ini tak hanya dimanfaatkan untuk lokasi penyelenggaraan pelbagai ritual keagamaan umat Hindu saja. Sederet hal bisa dimaknai dari peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini.
Candi Prambanan menampilkan peradaban masa lalu Indonesia lewat estetika, makna, dan pesan-pesan pada relief candi.
Lokasinya yang berdekatan dengan Candi Sewu adalah bukti sikap saling menghormati keragaman antara umat Hindu dan Buddha sejak era leluhur.
“Menjaga candi baik Candi Prambanan maupun Candi Borobudur adalah juga menjaga keindonesiaan kita,” tegasnya.
Nota kesepakatan terkait pemanfaatan keempat candi untuk kepentingan ibadah tersebut ditandatangani secara luring dan daring di Gedhong Pracimasono, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (11/2/22).
Adapun Nota tersebut diteken oleh Pemda DIY, Pemprov Jateng, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (fs)
Sumber: Antara