Jurnalistika.id – Bertepatan dengan Hari Buku Nasional, tingkat Budaya Baca di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sekitar 70 persen. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh prasarana yang menunjang budaya membaca.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Tangsel, Wahyudi Leksono mengatakan, bahwa sekitar 70 persen tingkat gemar membaca yang ada di Tangsel.
“70 persen tingkat gemar membaca di Tangsel, disebabkan akses masyarakat yang mudah untuk membaca, budaya lingkungan dan tempat pendidikan serta prasarana yang diberikan pemerintah Tangsel,” kata Wahyudi melalui sambungan langsung, Senin (17/05/2021).
Baca juga: Jelang Lebaran di Tangsel, Pilar: Ziarah Kubur Diperoleh Dengan Penerapan Prokes
Lanjut, dirinya menjelaskan, di tahun 2020 fasilitas perpustakaan Tangsel sudah memadai dengan jumlah judul buku 37.000, dan di tahun 2021 masih tahap melengkapi fasilitas perpustakaan yang ada di setiap kantor Kecamatan di Tangsel, kemungkinan akan sudah memadai di tahun 2022, karena anggaran sebelum sudah terpakai karena Covid-19.
“Kita juga punya binaan Taman Baca Masyarakat (TBM), ada sekitar 115 titik tersebar di seluruh pelosok kota Tangsel, dengan pendekatan secara mandiri mereka buka di garasi masing-masing, ataupun di fasilitas umum, dengan mereka membuat kelompok,” ungkapnya.
Lanjut, dirinya menjelaskan bahwa binaan TBM yang ada di Tangsel diberikan fasilitas seperti buku bacaan, kursi, meja dan rak buku.
Baca juga: RSUD kota Tangerang Tolak Pasien Melahirkan, Pengamat Minta DPRD Pangil Manajemennya
“Di Hari Buku Nasional, saya berharap semoga masyarakat kedepannya lebih memahami kemajuan teknologi, agar bisa memudahkan mengakses buku untuk bacaan, dan masing penggiat perpustakaan selain mengelola buku, juga bisa mengelola informasi yang ada di setiap buku, sosial media, dan lainnya, yang bisa di berikan sebagai informasi untuk masyarakat,” pungkasnya.