Jurnalistika
Loading...

Sejarah Hari Lahir dan Pendiri PMII : Diperingati Setiap 17 April

  • Firman Sy

    17 Apr 2022 | 03:09 WIB

    Bagikan:

image

Sejarah PMII Serta Pendirinya (Dok: Nuonline)

jurnalistika.id – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memperingati hari lahir ke-62 hari ini, Minggu, 17 April 2022. Ini merupakan peringatan tahunan bagi organisasi kemahasiswaan tersebut sejak berdirinya pada 17 April 1960 di Surabaya.

Dalam perjalanannya menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, PMII memiliki sejarah pendirian yang panjang. Gagasan awal mahasiswa Nahdliyin mendirikan PMII ialah atas dorongan yang kuat untuk membentuk organisasi bernafaskan Ahlusunah wal Jamaah (Aswaja) di kampus swasta dan umum berskala nasional.

Namun begitu, PMII bukanlah organisasi mahasiswa pertama yang mengusung Aswaja sebagai ideologi. Sebelumnya, telah berdiri organisasi mahasiswa dengan tujuan yang hampir sama, hanya saja masih bersifat lokal. Antara lain seperti Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) di Jakarta. Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) di Surakarta. Serta Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung.

Di sisi lain, ada juga Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang menjadi wadah bagi pelajar NU. Pada waktu itu, hal ini juga yang membuat PBNU tidak segera memberikan “lampu hijau” atas pendirian PMII. Pasalnya, PBNU menganggap IPNU dapat mengakomodir mahasiswa secara umum di samping hanya pelajar.

Kendati demikian, hasrat mahasiswa nahdliyin mendirikan organisasi lingkup nasional tidak padam. Perjuangan mahasiswa mendirikan organisasi di bawah naungan NU mencapai puncaknya ketika IPNU menggelar Konferensi Besar (Konbes) di Kaliurang, Yogyakarta pada 14-17 Maret 1960.

Kemudian hasil dari Konbes IPNU tersebut menghasilkan keputusan untuk membentuk organisasi mahasiswa nahdliyin. Dan untuk menunjang pembentukan tersebut, dibentuklah sebuah panitia sponsor yang terdiri dari 13 orang.

Siapa Saja Pendiri PMII?

Melansir laman Nuonline, berikut 13 orang yang menjadi sponsor pendirian organisasi tersebut.

  • Cholid Mawardi (Jakarta)
  • Said Budairy (Jakarta)
  • M Sobich Ubaid (Jakarta)
  • M Makmun Syukri BA (Bandung)
  • Hilman (Bandung)
  • H Ismail Makky (Yogyakarta)
  • Munsif Nahrawi (Yogyakarta)
  • Nuril Huda Suady HA (Surakarta)
  • Laily Mansur (Surakarta)
  • Abd Wahad Jailani (Semarang)
  • Hisbullah Huda (Surabaya)
  • M Cholid Narbuko (Malang)
  • Ahmad Husain (Makassar)

Ketiga belas sponsor pendirian tersebut kemudian mengadakan Musyawarah Mahasiswa NU di Gedung Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama (Gedung Yayasan Khadijah), Wonokromo, Surabaya pada tanggal 14-16 April 1960.

Dari hasil musyawarah tersebut, akhirnya terbentuklah sebuah organisasi kemahasiswaan bernama PMII sekaligus ketentuan dasarnya pada tanggal 17 April 1960 (21 Syawal 1379 Hijriah). Setelah itu tanggal inilah yang digunakan sebagai hari lahir PMII.

Musyawarah itu juga menetapkan 3 orang formateur yang bertugas membuat kepengurusan. Mereka ke-3 ini yaitu Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, A. Chalid Mawardi sebagai ketua satu, dan M. Said Budairy selaku sekretaris umum.

Sebagai organisasi mahasiswa nasional berbasis keagamaan, PMII secara tegas berkeinginan untuk menjaga dan memelihara ajaran Islam Ahlusunnah wal Jamaah. Adapun motto dari organisasi mahasiswa nahdliyin ini yaitu, Dzikir, Fikir, dan Amal Saleh.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Pmii

Sejarah PMII


Populer

Fakta-fakta Penemuan Mayat Satu Keluarga di Ciputat
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami