Jurnalistika
Loading...

Sejarah Pembentukan Provinsi Banten: Dari Aspirasi Hingga Realisasi

  • Dea Sunara

    23 Jul 2024 | 19:25 WIB

    Bagikan:

image

Peta Provinsi Banten. (Gmaps)

jurnalistika.id- Provinsi Banten, terletak di ujung barat Pulau Jawa, memiliki sejarah panjang yang berakar pada masa kerajaan-kerajaan kuno hingga menjadi salah satu provinsi yang dinamis di Indonesia.

Proses pembentukan Provinsi Banten adalah perjalanan panjang yang tidak lepas dari aspirasi masyarakat, dinamika politik, dan semangat desentralisasi yang tumbuh pasca reformasi.

Berikut akan dikupas secara mendalam sejarah terbentuknya Provinsi Banten, menyoroti setiap tahapan penting dalam perjalanan tersebut.

Latar Belakang Sejarah

Sebelum menjadi provinsi, Banten adalah bagian dari wilayah administratif Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini dikenal dengan kekayaan sejarahnya, terutama pada masa Kesultanan Banten yang berjaya pada abad ke-16 hingga ke-18.

Kesultanan Banten, yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin, merupakan pusat perdagangan dan kekuatan maritim yang berpengaruh di Nusantara. Namun, setelah penaklukan oleh Belanda pada akhir abad ke-18, kekuasaan kesultanan mulai melemah hingga akhirnya dihapuskan pada tahun 1813.

Baca juga: Sejarah Kesultanan Banten Ubah Jalan Perdagangan Nusantara

Pada era kolonial Belanda, wilayah Banten menjadi bagian dari Karesidenan Banten. Ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945, Banten tetap berada dalam Provinsi Jawa Barat.

Namun, aspirasi untuk menjadi provinsi sendiri telah lama ada, didorong oleh keinginan untuk memiliki otonomi lebih besar dalam mengelola potensi wilayah dan kesejahteraan masyarakatnya.

Awal Mula Aspirasi Pembentukan

Pada tahun 1950-an hingga 1960-an, aspirasi masyarakat Banten untuk membentuk provinsi sendiri mulai terdengar. Gerakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pembangunan yang dianggap tidak merata dan kurangnya perhatian terhadap wilayah Banten dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Para tokoh masyarakat dan pemimpin lokal mulai mengorganisir pertemuan dan diskusi untuk memperjuangkan status provinsi bagi Banten. Namun, pada masa Orde Baru, wacana pembentukan Provinsi Banten mengalami stagnasi.

Baca juga: Sejarah dan Isi Ikrar Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto lebih memusatkan kekuasaan dan kurang memberi ruang bagi aspirasi otonomi daerah. Meskipun demikian, semangat dan cita-cita untuk memiliki provinsi sendiri tetap hidup di kalangan masyarakat Banten.

Reformasi dan Semangat Desentralisasi

Perubahan besar terjadi pada akhir 1990-an, ketika era reformasi mengguncang Indonesia. Kejatuhan rezim Orde Baru pada tahun 1998 membawa angin segar bagi gerakan desentralisasi dan otonomi daerah.

Semangat reformasi yang menginginkan demokratisasi dan pemerataan pembangunan memberikan momentum baru bagi aspirasi masyarakat Banten untuk membentuk provinsi sendiri.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat mulai mengkaji kemungkinan pembentukan provinsi-provinsi baru sebagai bagian dari program desentralisasi.

Aspirasi masyarakat Banten semakin kuat, didukung oleh tokoh-tokoh lokal, akademisi, dan politisi. Mereka mengadakan berbagai seminar, lokakarya, dan pertemuan dengan pemerintah pusat untuk memperjuangkan pembentukan Provinsi Banten.

Proses Legislasi dan Realisasi

Upaya keras masyarakat Banten akhirnya membuahkan hasil pada tahun 2000. Melalui proses legislasi yang panjang dan penuh tantangan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 4 Oktober 2000.

Undang-undang ini menandai lahirnya Provinsi Banten sebagai entitas administratif yang terpisah dari Provinsi Jawa Barat.

Peresmian Provinsi Banten diiringi oleh berbagai persiapan administratif dan kelembagaan. Kota Serang ditetapkan sebagai ibu kota provinsi, dan pemerintah provinsi mulai membentuk struktur organisasi serta merencanakan program pembangunan yang lebih terfokus pada kebutuhan dan potensi wilayah Banten.

Perkembangan dan Tantangan

Sejak pembentukannya, Provinsi Banten telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan.

Lokasi yang strategis, dekat dengan Jakarta dan Selat Sunda, menjadikan Banten sebagai pusat pertumbuhan industri dan perdagangan yang penting. Pelabuhan Merak dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang terletak di Banten menjadi gerbang utama bagi aktivitas ekonomi di wilayah ini.

Namun, seperti halnya provinsi lain, Banten juga menghadapi berbagai tantangan. Pembangunan yang cepat sering kali menimbulkan masalah sosial dan lingkungan, seperti urbanisasi yang tidak terkendali dan kerusakan lingkungan.

Sejarah pembentukan Provinsi Banten adalah cerminan dari perjuangan dan aspirasi masyarakatnya untuk mencapai otonomi dan kesejahteraan yang lebih baik. Dari masa kerajaan hingga era modern, Banten telah menunjukkan ketahanan dan semangat untuk terus berkembang.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

Banten

Banten history

Provinsi banten

sejarah banten


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami