jurnalistika.id – Sepak bola menjadi olahraga paling populer saat ini yang dimainkan di seluruh dunia. Namun, sebelum bermunculan banyak klub sepak bola seperti sekarang, siapa sebenarnya yang pertama memulai di dunia?
Sejarah mencatat olahraga ini berkembang sejak lama, tetapi menentukan klub pertama tidak semudah yang dibayangkan. Mari simak ulasannya berikut.
Awal Mula Sepak Bola
Sebelum ada klub sepak bola seperti yang kita kenal sekarang, permainan yang mirip sepak bola sudah dimainkan sejak berabad-abad lalu.
Contohnya, masyarakat China pada zaman Dinasti Han (sekitar abad ke-2 SM) memiliki permainan bernama Cuju. Permainan ini sering disebut sebagai cikal bakal sepak bola modern.
Baca juga: MU Tak Bermain Bagus, tapi Menang Lawan Ipswich
Selain itu, permainan mirip sepak bola juga ditemukan di berbagai budaya, seperti Kemari di Jepang, Harpastum di Romawi Kuno, dan berbagai permainan rakyat di Eropa.
Namun, sepak bola modern mulai berkembang di Inggris pada abad ke-19, ketika aturan mulai distandarisasi dan berbagai klub mulai bermunculan.
Klub Sepak Bola Pertama di Dunia
Nah, selanjutnya apa sebenarnya klub sepak bola pertama di dunia? Menjawab pertanyaan ini, perlu untuk melihat sejumlah klub yang berdiri sejak berabad-abad yang lalu juga.
1. Sheffield FC (1857) – Klub Resmi Pertama
Jika berbicara tentang klub sepak bola yang terdokumentasi dengan jelas dan masih eksis hingga kini, maka Sheffield FC adalah jawabannya.
Klub Sheffield FC didirikan pada 24 Oktober 1857 di kota Sheffield, Inggris, oleh Nathaniel Creswick dan William Prest. Sheffield FC dianggap sebagai klub sepak bola tertua di dunia yang masih aktif berdasarkan pengakuan resmi dari FIFA dan The Football Association (FA) Inggris.
Pada masa awal berdirinya, Sheffield FC bermain dengan aturan sendiri yang disebut Sheffield Rules, sebelum akhirnya aturan ini diadopsi oleh FA dalam perumusan Laws of the Game pada tahun 1863.
Baca juga: Apa Band Pertama di Dunia? Simak Penjelasannya
Klub ini masih eksis hingga sekarang dan menjadi bagian penting dari sejarah sepak bola dunia. Permainan Sheffield juga masih bisa dinikmati di berbagai platform.
2. Cambridge University AFC (1856) – Kandidat Klub Pertama?
Meskipun Sheffield FC sering dianggap sebagai klub pertama, beberapa sumber menyebutkan bahwa Cambridge University AFC, yang dibentuk pada tahun 1856, bisa menjadi klub sepak bola pertama.
Namun, karena klub ini tidak memiliki struktur klub resmi seperti Sheffield FC, statusnya masih diperdebatkan.
Cambridge University AFC memiliki peran besar dalam membentuk peraturan awal sepak bola, yang dikenal sebagai Cambridge Rules, yang kemudian memengaruhi aturan sepak bola modern yang digunakan saat ini.
3. Hallam FC (1860) – Rival Tertua
Sheffield FC mungkin klub pertama, tetapi klub yang menjadi rival tertuanya adalah Hallam FC, yang didirikan pada tahun 1860.
Kedua klub ini sering bertanding dalam pertandingan yang dikenal sebagai Rules Derby, yang masih dimainkan hingga sekarang.
Baca juga: Pengakuan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand: Saya Gugup Dikit
Hallam FC adalah salah satu klub tertua yang masih bertahan dan memainkan pertandingan di stadion tertua di dunia, yaitu Sandygate Road.
Melihat berbagai kandidat yang ada, Sheffield FC adalah klub sepak bola pertama di dunia yang berdiri secara resmi dan diakui oleh FIFA serta FA.
Namun, ada juga klub lain seperti Cambridge University AFC yang memiliki sejarah lebih awal meskipun tidak dalam bentuk struktur klub modern.
Sheffield FC mungkin bukan klub terbesar atau tersukses di dunia, tetapi statusnya sebagai pionir dalam dunia sepak bola tetap tak tergantikan. Sejarah sepak bola tidak lepas dari peran klub-klub awal ini dalam membentuk olahraga yang kini menjadi fenomena global.
Mungkin di masa depan akan ada klub baru yang membuat sejarah, tetapi Sheffield FC akan selalu dikenang sebagai pelopor.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
Referensi:
- Harvey, Adrian. “Football: The First Hundred Years”. Routledge, 2005.
- hydracreative.com
- Mason, Tony. “Association Football and English Society”. Routledge, 1995.