jurnalistika.id – Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, berhasil melaju ke babak perempat final China Open 2024 usai menundukkan pasangan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dalam laga sengit pada Kamis (19/9/2024) di Changzhou Olympic Sports Center Gymnasium.
Pertarungan antara Fikri/Daniel dan Liang/Wang berlangsung ketat sejak awal gim pertama. Kedua pasangan saling berebut angka, dengan skor yang selalu tipis.
Fikri/Daniel sempat memimpin 7-5, namun Liang/Wang berhasil membalikkan keadaan dan unggul 11-9 di interval gim pertama.
Usai interval, pasangan Indonesia bangkit dan menyamakan kedudukan. Lima poin beruntun mengubah keadaan menjadi 17-14 untuk Fikri/Daniel.
Baca juga: Anthony Ginting Lolos ke Babak 16 Besar China Open 2024 Setelah Kalahkan Chico
Meski pasangan unggulan tuan rumah berusaha mengejar, Fikri/Daniel mampu mengendalikan permainan dan menutup gim pertama dengan skor 21-19.
Pada gim kedua, Fikri/Daniel sempat tertinggal 1-5 di awal. Mereka mencoba meningkatkan tempo permainan, namun sejumlah kesalahan memberikan keuntungan bagi lawan.
Liang/Wang terus memimpin hingga interval gim kedua dengan skor 11-7. Meskipun Fikri/Daniel sempat mendekat di angka 12-13, mereka akhirnya harus menyerah 18-21, memaksa pertandingan berlanjut ke gim ketiga.
Berlanjut ke gim penentuan, Fikri/Daniel kembali menunjukkan semangat juang tinggi. Setelah skor imbang 9-9, pasangan Indonesia tertinggal 9-11.
Perjuangan keras mereka membuahkan hasil dengan skor kembali imbang di angka 14-14. Walau secara peringkat kedua pasangan terpaut jauh, pertandingan tetap berjalan dengan ketat.
Momentum kemenangan Fikri/Daniel terjadi saat mereka memimpin 16-15 dan kemudian mencetak dua poin krusial. Dengan keunggulan 20-16, pasangan peringkat 88 dunia ini memastikan kemenangan 21-17 setelah pukulan cepat Fikri di depan net tak mampu dikembalikan lawan.
Kemenangan ini memastikan langkah Fikri/Daniel ke babak perempat final, sekaligus menambah deretan prestasi mereka di level internasional. Pertandingan yang berlangsung selama tiga gim ini juga menjadi bukti bahwa ranking bukanlah segalanya dalam dunia bulu tangkis.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini
