Jurnalistika
Loading...

Jejak ‘Dosa’ Patrick Kluivert, Calon Pengganti STY di Timnas Indonesia

  • Arief Rahman

    07 Jan 2025 | 09:55 WIB

    Bagikan:

image

Mantan pemain Tim Nasional Belanda, Patrick Kluivert. (Instagram @patrickkluivert9)

jurnalistika.id – Nama Patrick Kluivert sontak ramai diperbincangkan setelah dikabarkan bakal menjadi pelatih baru Timnas Indonesia mengantikan Shin Tae Yong. Meski belum ada konfirmasi resmi dari PSSI, berbagai spekulasi terus beredar.

Sosok Patrick Kluivert merupakan salah satu legenda sepak bola Belanda. Dia memang punya rekam jejak mentereng selama merumput.

Namun, di balik prestasinya, Kluivert juga tidak lepas dari kontroversi yang mencoreng perjalanan kariernya, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Baca juga: Fabrizio Romano Sebut Patrick Kluivert Bakal Gantikan STY, Target Lolos Piala Dunia 2026

Dengan segala lika-likunya, apakah Kluivert adalah sosok yang tepat untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Shin Tae-yong?

Berikut adalah ulasan perjalanan kariernya, lengkap dengan “jejak dosa” yang membuat namanya kerap menjadi kontroversi.

Dihukum Akibat Menyebabkan Kematian

Sebagai seorang pemain, Patrick Kluivert adalah simbol kesuksesan sepak bola Belanda di era 90-an hingga awal 2000-an. Ia memulai debut profesionalnya bersama Ajax Amsterdam dan langsung mencuri perhatian dunia.

Gol penentunya di final Liga Champions 1995 melawan AC Milan, saat usianya baru 18 tahun, mengukuhkan statusnya sebagai bintang muda yang bersinar.

Namun, di balik kemilaunya di lapangan hijau, Kluivert kerap tersandung masalah di luar lapangan. Salah satu insiden paling tragis terjadi pada tahun 1995.

Saat itu, Kluivert yang baru berusia 19 tahun mengendarai mobil BMW M3 Sports dengan kecepatan 104 km/jam di kawasan pemukiman yang memiliki batas kecepatan maksimal hanya 50 km/jam.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Pecat STY Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Akibat kecerobohannya, ia menabrak kendaraan yang dikemudikan seorang penggemar Ajax hingga menyebabkan kematian.

Pengadilan menyatakan Kluivert bersalah, dan ia dijatuhi hukuman 240 jam kerja sosial. Meski tidak dipenjara, insiden ini meninggalkan noda besar dalam karier mudanya dan menjadi salah satu peristiwa paling kontroversial dalam hidupnya.

Terlibat Dugaan Pelecahan Seksual

Tidak lama setelah insiden tabrakan, nama Kluivert kembali menjadi sorotan. Pada tahun 1997, seorang wanita berusia 20 tahun melaporkan kasus pelecehan seksual kepada pihak kepolisian Belanda.

Wanita tersebut mengklaim bahwa dirinya dilecehkan oleh empat pemuda, salah satunya adalah pemain sepak bola terkenal, yang kemudian diidentifikasi sebagai Patrick Kluivert.

Meski pemeriksaan berlangsung intensif, Kluivert tidak pernah didakwa bersalah dalam kasus ini. Beberapa pihak menyebut bahwa tidak cukup bukti untuk menjeratnya.

Namun, skandal ini tetap mencoreng citranya di mata publik dan menambah daftar panjang kontroversi yang mengiringi perjalanan hidupnya.

Terjerat Judi dan Ancaman Geng Kriminal

Setelah gantung sepatu sebagai pemain, Kluivert mencoba peruntungannya di dunia kepelatihan. Namun, kehidupan pribadinya kembali diwarnai skandal pada tahun 2017.

Media Belanda De Volkskrant melaporkan bahwa Kluivert terlibat masalah utang judi yang mencapai satu juta Euro. Utang ini berasal dari aktivitas perjudiannya saat ia menjabat sebagai pelatih tim muda FC Twente.

Parahnya, Kluivert dilaporkan menerima ancaman dari sebuah geng kriminal karena gagal melunasi utang tersebut. Kendati akhirnya ia berhasil melunasi sebagian besar utangnya, situasi ini sempat membuatnya menjadi target teror yang mengganggu kehidupan pribadinya.

Pengacaranya bahkan menyebut Kluivert sebagai “korban situasi” dalam kasus ini.

Catatan Kepelatihan: Apakah Ia Sosok yang Tepat untuk Timnas Indonesia?

Melihat dari segi karier kepelatihan, rekam jejak Patrick Kluivert sebenarnya cukup beragam. Ia sempat menjadi asisten pelatih Timnas Belanda di bawah Louis van Gaal, yang sukses membawa Belanda finis di posisi ketiga Piala Dunia 2014.

Setelah itu, Kluivert menjajal berbagai posisi, termasuk menjadi pelatih tim muda dan direktur olahraga. Namun, hingga saat ini, Kluivert belum pernah benar-benar membuktikan diri sebagai pelatih utama di level senior.

Pengalaman melatihnya sebagian besar berasal dari tugas sebagai asisten atau di level junior. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah Kluivert memiliki kemampuan dan karakter yang cukup kuat untuk menangani Timnas Indonesia, yang memiliki tantangan unik baik dari segi kultur sepak bola maupun ekspektasi suporter?

Baca juga: Respon Dua Kapten Timnas Usai Shin Tae Yong Dipecat PSSI

Jika Patrick Kluivert benar-benar ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, PSSI harus siap menghadapi berbagai risiko. Di satu sisi, nama besarnya sebagai mantan pemain top dunia bisa membawa aura positif dan meningkatkan eksposur internasional bagi sepak bola Indonesia.

Namun di sisi lain, sejarah hidupnya yang penuh kontroversi dapat menjadi bumerang. Selain itu, minimnya pengalaman Kluivert di level senior sebagai pelatih utama juga bisa menjadi hambatan.

Sepak bola Indonesia memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan pendekatan khusus, termasuk manajemen pemain muda, tekanan suporter, dan dinamika liga domestik yang kompleks.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Patrick Kluivert

Timnas Indonesia


Populer

Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami