Jurnalistika
Loading...

Kronologi Insiden Pemukulan Wasit Warnai Perempat Final PON 2024

  • Arief Rahman

    16 Sep 2024 | 09:05 WIB

    Bagikan:

image

Tangkapan layar pemukulan wasit di laga Aceh vs Sulteng cabor sepak bola PON 2024.

jurnalistika.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendapat sorotan tajam akibat insiden pemukulan wasit dalam pertandingan perempat final cabang olahraga sepak bola yang mempertemukan Aceh dengan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Laga yang berlangsung pada Sabtu (14/9) ini diwarnai berbagai ketegangan hingga berujung pada aksi kekerasan yang melibatkan pemain dan ofisial tim.

Pertandingan antara tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah dimulai dengan tensi yang relatif normal. Sulteng berhasil unggul lebih dahulu pada menit ke-24 melalui gol cepat, memperlihatkan dominasi awal mereka.

Baca juga: 7 Wakil Indonesia Bakal Berjuang di Perempat Final Hong Kong Open 2024

Namun, atmosfer pertandingan mulai memanas ketika memasuki menit ke-38. Ada pelemparan botol dari tribune penonton yang memicu ketegangan di area bangku cadangan kedua tim.

Meski demikian, pertandingan bisa dilanjutkan setelah kondisi dianggap kondusif. Permainan kembali normal dan suporter kembali fokus menonton.

Kontroversi Kartu Merah dan Puncak Ketegangan

Puncak ketegangan terjadi pada menit ke-74 ketika Wahyu Alman, pemain Sulawesi Tengah, diusir wasit Eko Agus Sugih Harto setelah menerima kartu kuning kedua.

Wasit asal Sumatera Selatan itu menilai Wahyu melakukan pelanggaran dengan mengangkat kaki terlalu tinggi, hampir mengenai kepala pemain Aceh. Tidak lama kemudian, pemain Sulteng lainnya, Mohammad Akbar, juga diusir setelah dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Aceh.

Keputusan wasit mengeluarkan dua kartu merah membuat pemain dan ofisial Sulteng melayangkan protes keras. Pertandingan sempat terhenti karena pemain Sulteng enggan melanjutkan laga.

Namun akhirnya pelatih mereka, Zulkifli Syukur, berhasil meyakinkan tim untuk kembali bermain.

Ketegangan semakin memuncak pada menit ke-97. Bermula kala wasit Eko Agus memberikan penalti untuk Aceh karena Sulteng dinilai melanggar di kotak penalti.

Baca juga: Ranking FIFA Indonesia Terbaru, Malaysia Cuma Sebentar di Atas

Pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra, yang tidak terima dengan keputusan tersebut, meluapkan kemarahannya dengan meninju wasit Hingga terjatuh di lapangan.

Akibat perbuatannya itu, Rizki langsung diusir dengan kartu merah. Sedangkan wasit Eko mendapat perawatan medis sebelum dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Tak hanya aksi pemain di lapangan, kerusuhan juga merambah ke tribun penonton. Penonton yang marah melemparkan botol air ke dalam lapangan, menambah suasana kacau di Stadion Harapan Bangsa.

Aceh Lolos ke Semifinal Meski Gagal Penalti

Setelah insiden pemukulan, pertandingan dilanjutkan dengan eksekusi penalti untuk Aceh. Namun, penalti tersebut gagal membuahkan gol.

Aceh tetap berusaha menekan dan akhirnya mendapatkan penalti lagi karena pemain Sulteng dinilai melakukan handball di kotak terlarang. Penalti kedua ini sukses dieksekusi oleh pemain Aceh, sehingga skor menjadi 1-1.

Namun, dengan kondisi yang semakin kacau dan protes berkelanjutan dari tim Sulteng, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan.

Wasit pun memutuskan bahwa Sulawesi Tengah kalah secara walk over (WO). Alhasil, Aceh dinyatakan sebagai pemenang yang berhak melaju ke semifinal.

Tanggapan PSSI dan Laga Semifinal

Insiden ini telah menyedot perhatian publik secara luas. Menyikapi situasi ini, PSSI menyatakan untuk menjaga kualitas dan keamanan, pertandingan semifinal PON 2024 akan dipimpin oleh wasit dari Liga 1 atau Liga 2. Hal ini guna menghindari potensi kericuhan yang sama.

Aceh selaku pemenang dari laga kontroversial ini, dijadwalkan akan menghadapi Jawa Timur di babak semifinal. Sementara itu, satu laga semifinal lainnya akan mempertemukan Jawa Barat dengan Kalimantan Selatan pada Senin (16/9/2024).

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait sanksi yang akan dijatuhkan kepada Muhammad Rizki Saputra. Namun, insiden ini dipastikan akan menjadi bahan evaluasi bagi panitia PON 2024.

Selain itu, jadi peringatan bagi PSSI dalam mengelola pertandingan di babak-babak berikutnya. Terutama menyangkut keselamatan perangkat pertandingan.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

pemukulan wasit

PON 2024

PON Aceh Sumut


Populer

Potret Lautan Massa Aksi Penuhi Jalanan Depan Gedung Parlemen
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami